KabarMalaysia.com — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan penghargaan mendalam atas konsistensi Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dalam membela hak-hak rakyat Palestina, khususnya yang menghadapi penderitaan di Jalur Gaza.
Pernyataan itu disampaikan Anwar saat melakukan pembicaraan via telepon dengan Erdoğan pada Kamis (5/6) malam dalam rangka saling mengucapkan selamat Idul Adha 1446 Hijriah. Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin sepakat bahwa dunia internasional tidak boleh terus berdiam diri terhadap krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.
“Kami sepakat, meski dunia masih memilih untuk tetap diam dan selektif terkait penderitaan rakyat Gaza, kita tidak bisa berpuas diri,” kata Anwar dalam pernyataan resmi yang diterima pada Jumat (6/6).
Anwar juga menegaskan bahwa Malaysia mendukung penuh pendekatan Presiden Erdoğan dalam menggunakan segala sarana dan kemampuan diplomasi untuk membela martabat dan hak rakyat Palestina. Ia menyatakan Malaysia akan terus bekerja sama dengan Turki dalam membentuk aliansi strategis yang mampu memperjuangkan keadilan bagi Palestina di berbagai forum internasional.
Tak hanya membahas isu Gaza, percakapan keduanya juga menyinggung kunjungan resmi Erdoğan ke Malaysia baru-baru ini. Anwar menggambarkan kunjungan tersebut sebagai salah satu yang paling sukses dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara.
“Kunjungan Presiden Erdoğan bukan hanya bersifat seremonial, tetapi juga diwarnai negosiasi substantif demi kepentingan bersama. Ini perwujudan dari keselarasan nilai dan arah yang jelas dari kedua negara dalam menegakkan keadilan, kedaulatan, dan pembangunan masyarakat dunia,” ujar Anwar.
Dalam semangat Idul Adha, Anwar menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Malaysia akan terus berdiri bersama Turki dalam membangun dunia yang damai, adil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Langkah kedua pemimpin ini mempertegas posisi Malaysia dan Turki sebagai dua negara Muslim yang vokal dan aktif dalam isu-isu global, khususnya yang menyangkut Palestina, serta menunjukkan solidaritas yang semakin erat antara kedua negara dalam perjuangan kemanusiaan.