KabarMalaysia.com — Pemerintah Indonesia kembali melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik di Yaman Utara. Pada Kamis (22/5/2025), sebanyak 10 WNI berhasil dipulangkan bersama satu warga negara asing (WNA) asal Malaysia dalam gelombang pertama evakuasi yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Evakuasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi warganya dari situasi berbahaya akibat eskalasi konflik yang terjadi di wilayah tersebut.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa dalam evakuasi gelombang pertama ini, selain memulangkan 10 WNI, pemerintah Indonesia juga membantu evakuasi satu WNA Malaysia. “(Evakuasi) gelombang satu ini kita juga ikut membantu evakuasi satu WNA Malaysia,” ujar Judha di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, usai kedatangan rombongan evakuasi.
Evakuasi terhadap warga Malaysia tersebut dilakukan atas permintaan langsung dari pemerintah Malaysia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Muscat, Oman. Hal ini menunjukkan kerja sama regional dan solidaritas antarnegara dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Yaman yang semakin memburuk.
Proses evakuasi gelombang pertama berlangsung dengan cukup panjang dan melelahkan. Rombongan evakuasi melakukan perjalanan darat dari Yaman Selatan menuju Kota Salalah, Oman, dengan durasi perjalanan sekitar 35 jam. Setelah tiba di Salalah, mereka langsung diterbangkan ke Muscat dan selanjutnya menuju Jakarta melalui penerbangan komersial.
Adapun 10 WNI yang berhasil dipulangkan berasal dari berbagai latar belakang dan daerah asal yang berbeda. Sebagian besar adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yaman, dan satu di antaranya merupakan pekerja migran profesional. Para WNI ini berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, antara lain Banten, Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Pemerintah Indonesia sendiri terus melakukan koordinasi dan persiapan untuk gelombang evakuasi berikutnya. Menurut Judha Nugraha, sebanyak 18 WNI lainnya telah menyatakan kesediaan untuk mengikuti proses evakuasi gelombang kedua. Pemerintah berharap gelombang kedua dapat segera terlaksana demi menjamin keselamatan dan perlindungan bagi seluruh WNI yang masih berada di kawasan konflik.
“Kami tengah menyiapkan gelombang kedua evakuasi untuk 18 WNI yang sudah menyatakan kesediaannya untuk kembali ke Tanah Air,” tambah Judha.
Evakuasi ini merupakan respons cepat pemerintah Indonesia terhadap situasi darurat di Yaman, di mana konflik berkepanjangan telah menyebabkan ketidakstabilan keamanan dan krisis kemanusiaan yang serius. Indonesia berkomitmen untuk melindungi seluruh WNI di luar negeri, terutama yang berada di daerah berisiko tinggi seperti Yaman.
Kerja sama internasional, seperti dengan pemerintah Malaysia dan otoritas Oman, menjadi kunci kelancaran proses evakuasi ini. Upaya tersebut juga mendapat dukungan dari berbagai instansi pemerintah terkait di Indonesia yang terlibat aktif dalam koordinasi dan pelaksanaan evakuasi.
Melalui evakuasi ini, pemerintah berharap para WNI yang berhasil dipulangkan dapat segera beristirahat dengan aman di Indonesia, sementara proses bantuan dan perlindungan kepada WNI lainnya terus dijalankan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan resmi dari Kemlu dan tidak mudah terpancing informasi tidak akurat terkait situasi di Yaman.
Evakuasi ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan warganya di manapun berada, terutama saat menghadapi situasi genting di luar negeri. Pemerintah juga memastikan bahwa seluruh proses evakuasi berjalan sesuai prosedur, dengan memperhatikan keamanan dan kesejahteraan para WNI yang dipulangkan.