KabarMalaysia.com — Ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan berdampak langsung pada perjalanan udara internasional. Sejumlah turis India terlantar di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia, pada Kamis (8/5/2025), setelah penerbangan mereka ke Amritsar, India, dibatalkan.
Para penumpang itu terpaksa memesan ulang penerbangan ke New Delhi, sekitar 1.500 kilometer dari tujuan awal mereka. Seorang remaja berusia 18 tahun mengaku baru mengetahui pembatalan setelah tiba di bandara. Ia dan rekan-rekannya harus membayar ulang tiket hingga RM 1.000 atau sekitar Rp 3,8 juta. “Saya sudah kehabisan uang setelah liburan, dan terpaksa meminjam dari teman,” ujarnya kepada The Star.
Pembatalan ini menyusul keputusan sejumlah maskapai Asia, seperti Malaysia Airlines, Batik Air, dan AirAsia, untuk menunda atau membatalkan penerbangan ke dan dari Amritsar dan Lahore karena penutupan wilayah udara imbas eskalasi militer antara India dan Pakistan.
Pemerintah Malaysia menyatakan Bandara Amritsar ditutup dari 7 hingga 9 Mei. Maskapai menyebut mereka terus memantau situasi dan telah memberi informasi kepada penumpang terdampak.
Sementara itu, sejumlah negara seperti Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Cina, dan Australia mengeluarkan travel warning untuk warganya agar menghindari perjalanan ke wilayah yang terdampak, termasuk Kashmir dan perbatasan India-Pakistan.
Ketegangan meningkat setelah India melancarkan serangan rudal ke wilayah yang dikuasai Pakistan pada Rabu (7/5), disusul tembakan balasan oleh militer Pakistan ke wilayah Kashmir yang dikuasai India. Serangan ini menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, menurut tentara India.
Konflik terbaru dipicu oleh serangan mematikan terhadap wisatawan Hindu bulan lalu di Kashmir. India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut dengan mendukung kelompok militan, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.