KabarMalaysia.com — Sebanyak 89 rumah di wilayah Jempol, Negeri Sembilan, dilaporkan mengalami kerusakan akibat badai dan hujan lebat yang melanda kawasan tersebut pada Jumat (28/5) sore. Dua wilayah terdampak paling parah adalah Felda Lui Barat dan Kampung Baru Ayer Hitam.
Menurut keterangan dari Direktur Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia (APM) Negeri Sembilan, Letnan Kolonel (PA) Mohd Nazri Mes Kam, total sebanyak 83 rumah di Felda Lui Barat mengalami kerusakan, sementara enam rumah terdampak di Kampung Baru Ayer Hitam.
“Empat anggota kami segera dikerahkan ke lokasi kejadian di Felda Lui Barat pada pukul 18.14 setelah menerima laporan dari warga. Sesampainya di lokasi, tim mendapati beberapa atap rumah telah terbongkar akibat terpaan angin kencang,” jelasnya dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat malam.
Nazri menambahkan, total korban terdampak di Felda Lui Barat mencapai 224 orang dari 62 keluarga, sedangkan di Kampung Baru Ayer Hitam terdapat 28 korban dari enam keluarga.
“Korban melaporkan bahwa hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah mereka pada sore hari, menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan pada bagian atap dan struktur bangunan,” lanjutnya.
Sejauh ini, hanya satu Pusat Penampungan Sementara (PPS) yang dibuka, yaitu di Sekolah Menengah Kebangsaan Lui Barat. Enam keluarga telah mendaftar dan mengungsi ke pusat tersebut untuk mendapatkan perlindungan sementara. Sementara itu, belum ada PPS yang dibuka di Kampung Baru Ayer Hitam karena sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah mereka atau tinggal sementara dengan kerabat terdekat.
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penilaian dampak kerusakan dan memastikan bantuan segera disalurkan. Selain tim dari APM, beberapa instansi terkait seperti Departemen Kebajikan Masyarakat, pemerintah daerah, dan sukarelawan turut dilibatkan dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan logistik awal seperti makanan, selimut, serta perlengkapan kebersihan.
Pemerintah Negara Bagian Negeri Sembilan melalui Dewan Undangan Negeri (DUN) Jempol juga telah menerima laporan awal dan menyatakan komitmennya untuk membantu proses perbaikan rumah serta pemulihan pascabencana.
“Kami sedang dalam proses mengumpulkan data lengkap rumah yang rusak dan akan menyampaikan laporan kepada instansi terkait, termasuk permohonan bantuan untuk renovasi dan rehabilitasi,” tambah Nazri.
Hingga kini, kondisi cuaca di wilayah tersebut sudah kembali normal, namun warga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk susulan. APM Negeri Sembilan juga terus memantau perkembangan dan siap memberikan bantuan tambahan jika dibutuhkan.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.