KabarMalaysia.com — Kasus COVID-19 kembali meningkat di beberapa negara Asia, termasuk Malaysia dan Hong Kong, seiring dengan munculnya varian baru NB.1.8.1 yang lebih mudah menular.
Di Malaysia, Kementerian Kesehatan melaporkan rata-rata 600 kasus baru per minggu antara 14 April dan 10 Mei 2025, dengan total lebih dari 11.000 kasus sejak awal tahun. Prof. Dr. Sharifa Ezat Wan Puteh dari Universiti Kebangsaan Malaysia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap varian baru ini, meskipun tidak menyebabkan gejala yang lebih parah. Beliau juga menekankan pentingnya vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penderita penyakit penyerta .
Di Hong Kong, situasi serupa terjadi. Pusat Perlindungan Kesehatan melaporkan tingkat positif sampel saluran pernapasan tertinggi dalam setahun terakhir, dengan 31 kasus parah dilaporkan pada minggu yang berakhir 3 Mei 2025. Meskipun varian NB.1.8.1 tidak menyebabkan gejala yang lebih berat, penyebarannya yang cepat meningkatkan kewaspadaan publik .
Pemerintah kedua negara mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan pribadi, menggunakan masker di tempat umum, dan mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan. Meskipun COVID-19 kini dianggap endemik, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus lebih lanjut.