KabarMalaysia.com — Perusahaan energi nasional Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), mengungkapkan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan perusahaan migas asal Italia, ENI, guna menggarap sejumlah proyek migas potensial di Indonesia. Rencana ini mencakup pembentukan usaha patungan yang akan menyatukan portofolio aset kedua belah pihak di Asia Tenggara.
Mohd Redhani Abdul Rahman, Vice President of International Assets Upstream Petronas, menuturkan bahwa perusahaan berniat mengakuisisi sebagian Participating Interest (PI) dari blok migas yang saat ini berada di bawah pengelolaan ENI di Indonesia.
“Kolaborasi ini akan menggabungkan aset kami di Malaysia dan Indonesia, yang akan disatukan dengan aset milik ENI di Indonesia. Saat ini, kami masih mendiskusikan blok mana saja yang akan dimasukkan, karena prinsipnya, kedua pihak harus menyumbangkan nilai aset yang setara ke dalam entitas usaha bersama,” ungkap Redhani di sela gelaran The 49th IPA Convex 2025, Rabu (21/5/2025).
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pembentukan joint venture (JV) antara kedua raksasa migas. Sebagai imbal balik, ENI juga akan memperoleh akses untuk mengakuisisi sebagian hak partisipasi dari portofolio migas Petronas di Malaysia.
“Sinergi ini akan memperluas jangkauan produksi kami di dua negara. Kami dapat mengoptimalkan keunggulan operasional ENI dalam meningkatkan produksi secara cepat, sembari mereka memanfaatkan posisi strategis kami di Malaysia dan kawasan timur Pulau Jawa. Ini hubungan timbal balik—sebuah solusi kooperatif yang saling menguntungkan,” jelasnya.
Meski rencana ini menjanjikan, Redhani menegaskan bahwa proses negosiasi masih berada pada tahap awal. Oleh karena itu, belum ada kepastian waktu realisasi ataupun struktur final kerja sama tersebut.
“Ide dasarnya adalah kami berdua membawa nilai tambah ke dalam konsorsium. Kami menghadirkan arus kas, sementara mereka membawa akses terhadap peluang dan sumber daya yang akan dikembangkan. Inilah esensi dari kemitraan tersebut,” ujarnya.
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah akuisisi sebagian PI di blok migas ENI di Kalimantan Timur, khususnya yang mencakup wilayah kerja North Ganal, tempat penemuan besar cadangan gas di sumur Geng North-1 baru-baru ini diumumkan.
Wilayah kerja tersebut diperkirakan memiliki cadangan gas signifikan dengan estimasi awal cadangan Gas In Place mencapai 5 triliun kaki kubik (TCF) sebuah angka yang menandakan potensi besar dalam mendukung pasokan energi nasional.
“Kami berniat menjadi bagian dari pengembangan seluruh penemuan yang terjadi di Cekungan Kutai. Pendanaan akan bersumber dari arus kas yang kami hasilkan di Malaysia dan sebagian dari Indonesia. Dengan kata lain, kami memanfaatkan posisi keuangan kami di Malaysia untuk memperkuat pengembangan migas di Indonesia,” pungkas Redhani.
Jika terealisasi, kerja sama ini tak hanya akan memperkuat dominasi Petronas di sektor hulu Indonesia, tetapi juga mencerminkan pergeseran dinamika kerja sama energi regional yang kian kolaboratif dan terintegrasi lintas batas.