KabarMalaysia.com — Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan optimisme tinggi menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang akan digelar di Kuala Lumpur pada pekan ini. Menurutnya, akan tercapai mufakat dalam sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian bersama negara-negara anggota ASEAN.
“Saya sangat optimistis karena kami telah mencapai konsensus dalam beberapa isu penting,” ujar Anwar dalam wawancara khusus bersama media di Kuala Lumpur, Minggu waktu setempat.
Keyakinan Anwar didasarkan pada hasil pembicaraan yang sudah berlangsung secara intensif pada tingkat kepala negara dan tingkat menteri di berbagai bidang sebelum KTT resmi dimulai. Pembahasan ini melibatkan kerja sama lintas sektor yang mempersiapkan posisi bersama ASEAN terhadap sejumlah tantangan global dan regional.
Beberapa isu penting yang menjadi titik temu konsensus antara lain adalah respons ASEAN terhadap kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang berdampak pada perdagangan kawasan, serta agenda digitalisasi dan konektivitas ASEAN yang menjadi fokus utama untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan kemudahan akses antarnegara.
Selain itu, kemajuan aksesi Timor Leste ke ASEAN juga menjadi bagian dari kesepakatan yang diharapkan segera terealisasi. Penyelesaian krisis di Myanmar juga tetap menjadi perhatian utama ASEAN, dengan upaya bersama mencari solusi damai dan stabilitas jangka panjang bagi negara tersebut.
Dalam aspek energi, Anwar menyoroti kesepakatan tentang integrasi sistem jaringan listrik ASEAN Power Grid, yang diyakini akan mendorong efisiensi dan ketersediaan energi yang lebih baik di kawasan.
“Di bidang perdagangan, kita melihat terjadi peningkatan transaksi antarnegara anggota ASEAN. Secara umum, ada peningkatan yang signifikan dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Anwar.
Anwar juga menyampaikan apresiasinya kepada Laos sebagai pemegang Keketuaan ASEAN tahun lalu, yang telah mendukung Malaysia sebagai ketua ASEAN 2025. Ia berharap, momentum positif ini dapat dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Filipina yang akan menjadi pemegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2026.
Di sisi lain, Anwar membahas hubungan ASEAN dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Menurutnya, ASEAN berniat memperkuat kerja sama antar-kawasan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan perdamaian, mengingat posisi strategis dan potensi ekonomi besar Asia Tenggara.
ASEAN juga akan mendorong penguatan kolaborasi dengan China, khususnya dalam aspek perdagangan dan investasi, sambil tetap menjaga keseimbangan hubungan di tengah dinamika geopolitik global yang cukup kompleks.
Sebagai bagian dari agenda besar di bawah kepemimpinan Malaysia, tahun ini akan diselenggarakan beberapa konferensi internasional penting, termasuk KTT ASEAN-GCC-China pertama serta KTT ASEAN-GCC yang kedua, berbarengan dengan KTT ASEAN ke-46 pada tanggal 26—27 Mei 2025.
KTT ini diharapkan menjadi titik awal penguatan hubungan dan sinergi antarnegara serta kawasan, sekaligus memperkokoh posisi ASEAN sebagai kekuatan regional yang berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran Asia Tenggara.