KabarMalaysia.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan tekad pemerintahannya untuk terus menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji demi meringankan beban masyarakat. Pada tahun ini, biaya haji resmi sudah mengalami penurunan sebesar Rp 4 juta per orang, yakni menjadi Rp 89,41 juta dari sebelumnya Rp 93,41 juta pada 2024.
Meski demikian, Prabowo menyatakan belum merasa puas dengan pencapaian tersebut. Ia menargetkan biaya haji Indonesia dapat ditekan lebih rendah lagi, bahkan lebih murah dibandingkan biaya haji di Malaysia.
“Penurunan sebesar Rp 4 juta itu masih harus dikurangi lagi, karena saya belum puas. Kita harus bisa mencapai biaya termurah. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia,” tegas Prabowo dalam Peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, seperti dikutip pada Rabu, 7 Mei 2025.
Presiden juga berjanji akan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Ia meminta Menteri Agama untuk terus mencari solusi strategis agar biaya haji dapat ditekan secara signifikan tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Sebagai perbandingan, biaya haji di Malaysia pada 2021-2022 tercatat sebesar 30.850 ringgit Malaysia (RM), dan meningkat menjadi RM 33.300 pada 2025. Namun, pemerintah Malaysia membagi biaya haji berdasarkan kategori ekonomi masyarakat yang terbagi ke dalam tiga golongan: B40, M40, dan T20.
Golongan B40 merupakan lapisan masyarakat berpendapatan terbawah, yaitu yang memiliki pendapatan kurang dari 5.249 RM per bulan, atau sekitar 40% pendapatan rumah tangga terendah di Malaysia. Kelompok M40 (middle 40) adalah kelas menengah dengan pendapatan antara 5.250 RM hingga 11.819 RM. Sedangkan T20 (top 20) adalah kelompok masyarakat dengan pendapatan tertinggi di atas 11.820 RM.
Rincian biaya haji di Malaysia berdasarkan kategori ini adalah sebagai berikut:
- B40: RM 15.000 atau setara Rp 58,5 juta (dengan kurs Rp 3.900 per RM)
- M40: RM 23.500 atau sekitar Rp 91,6 juta
- T20: RM 33.300 atau sekitar Rp 129,87 juta
Dengan perbedaan struktur biaya yang jelas ini, Prabowo ingin Indonesia dapat menyesuaikan dan menurunkan biaya agar lebih kompetitif, sekaligus memastikan akses ibadah haji semakin terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.