KABARMALAYSIA.COM — Empat kampung yang berada dalam radius lima kilometer di sekitar lembangan Sungai Golok, Tanah Merah, diperkirakan akan mengalami banjir mulai hari ini hingga Kamis (27 Februari). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya level air sungai yang berpotensi melebihi batas aman.
Jabatan Pengairan dan Saliran (JPS) Malaysia dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa kondisi ini dipicu oleh ramalan kenaikan aras air sungai yang telah mencapai status waspada dan berisiko melampaui batas bahaya.
“Empat kampung yang diprediksi terdampak banjir adalah Kampung Jenob, Kampung Nibong, Kampung Renab, dan Kampung Air Bujing. Banjir diperkirakan akan mulai terjadi pada pukul 18.00 hari ini hingga 27 Februari pukul 00.00 tengah malam,” demikian pernyataan JPS yang dirilis hari ini.
Berdasarkan data yang tersedia di portal infobanjir.water.gov.my, saat ini Sungai Golok di Rantau Panjang, Pasir Mas, telah melebihi batas bahaya dengan ketinggian air mencapai 9,2 meter. Sementara itu, Sungai Golok di Kampung Jenob, Tanah Merah, berada pada status amaran dengan ketinggian air tercatat 23,05 meter.
Selain Tanah Merah, beberapa daerah lain juga mulai mengalami dampak akibat intensitas hujan tinggi sejak kemarin. Hasil pantauan tim Bernama di jajahan Kuala Krai menunjukkan beberapa kampung mulai tergenang air. Kampung-kampung yang terdampak antara lain Kampung Chenulang, Kampung Kuala Pertang, dan Kampung Bedal.
Ketua Jawatankuasa Pembangunan Keselamatan Kampung Persekutuan (JPKKP) Kampung Kuala Pertang, Adnan Mat Yassin, mengonfirmasi bahwa banjir mulai menggenangi beberapa akses jalan utama, menghambat mobilitas warga setempat.
“Sejak sekitar pukul 23.00 malam tadi, air mulai naik dan merendam beberapa jalan utama di kampung ini. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu, termasuk para pekerja yang hendak berangkat ke tempat kerja dan anak-anak yang ingin bersekolah,” ujarnya saat diwawancarai Bernama.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi jika kondisi air semakin meningkat. JPS juga telah menginstruksikan otoritas setempat untuk melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan cuaca dan ketinggian air sungai.
Masyarakat diminta untuk segera melaporkan kejadian banjir kepada pihak berwenang agar bantuan dapat segera diberikan. Selain itu, pusat-pusat evakuasi sementara telah disiapkan di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi kemungkinan relokasi warga yang terdampak.
Hingga saat ini, pihak berwenang terus memantau perkembangan cuaca dan debit air di wilayah yang berpotensi terdampak guna memastikan keselamatan masyarakat dan mengurangi risiko kerugian yang lebih besar.
Sementara itu, warga diminta untuk mematuhi arahan pihak berwenang dan menghindari aktivitas di kawasan berisiko tinggi. Para petugas penyelamat telah disiagakan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan jika diperlukan. Pihak berwenang juga mengimbau agar masyarakat tidak panik tetapi tetap siaga dalam menghadapi kemungkinan buruk akibat cuaca ekstrem ini.