KABARMALAYSIA.COM — Harga minyak sawit mentah (CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom mengalami kenaikan pada Rabu (19/2/2025). Harga CPO ditetapkan sebesar Rp 15.140 per kilogram, mencatat kenaikan 1,61 persen atau sekitar Rp 240 per kilogram dibandingkan dengan harga pada Selasa (18/2/2025) yang berada di angka Rp 14.900 per kilogram.
Berdasarkan informasi yang diperoleh InfoSAWIT dari KPBN, harga CPO Franco Belawan dan Dumai dipatok sebesar Rp 14.900 per kilogram. Sementara itu, harga CPO Franco Teluk Bayur ditetapkan lebih tinggi, yakni Rp 15.010 per kilogram.
Dilansir dari Reuters, harga kontrak minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia mengalami penguatan pada Rabu (19/2/2025). Kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga kontrak minyak nabati lainnya serta kekhawatiran terhadap produksi. Selain itu, peningkatan permintaan menjelang konferensi industri besar turut mendukung pergerakan harga.
Harga kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Mei 2025 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange tercatat naik RM 82 per ton atau sekitar 1,82 persen, menjadi RM 4.586 (US$ 1.032,65) per metrik ton pada jeda tengah hari.
Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan bahwa gelombang monsun akan mempengaruhi negara tersebut selama periode 21-25 Februari 2025. Hujan lebat yang terus-menerus diperkirakan terjadi di Malaysia Timur serta beberapa negara bagian di wilayah timur Semenanjung Malaysia. Kondisi cuaca ekstrem ini dapat berdampak pada produksi CPO, yang pada akhirnya berpotensi mempengaruhi pergerakan harga di pasar.
Selain itu, harga kontrak minyak kedelai di Dalian, DBYcv1, mencatat kenaikan sebesar 0,61 persen. Sementara itu, harga kontrak minyak sawit di Dalian, DCPcv1, juga mengalami kenaikan 1,35 persen. Di Chicago Board of Trade (CBOT), harga minyak kedelai BOcv1 mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,13 persen. Kenaikan harga minyak nabati lain turut menjadi faktor pendukung menguatnya harga CPO di Bursa Malaysia.
Di tengah dinamika harga CPO, Uni Eropa memastikan tetap menjaga perdagangan minyak sawit meskipun regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) mulai diterapkan. Hal ini menjadi perhatian bagi pelaku industri sawit global, mengingat kebijakan tersebut berpotensi mempengaruhi aliran perdagangan dan permintaan minyak sawit di pasar internasional.
Berikut adalah rincian hasil tender CPO KPBN pada Rabu (19/2/2025) dalam satuan rupiah per kilogram, belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
- Franco Belawan & Dumai: Rp 14.900/Kg
- Franco Teluk Bayur: Rp 15.010/Kg
- Harga CPO KPBN Inacom: Rp 15.140/Kg
Kenaikan harga CPO di KPBN serta Bursa Malaysia mencerminkan tren positif di pasar minyak sawit global. Faktor cuaca, pergerakan harga minyak nabati lain, serta kebijakan perdagangan internasional akan terus menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri sawit dalam beberapa waktu ke depan.