KABARMALAYSIA.COM — Pemerintah Malaysia semakin menekankan promosi negara sebagai destinasi investasi yang aman dan menarik. Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) menyatakan bahwa stabilitas politik dan ekonomi, kebijakan pro-bisnis, serta lokasi strategis di Asia Tenggara menjadi faktor utama yang mendukung daya saing Malaysia dalam menarik investor asing.
MITI menegaskan bahwa strategi diversifikasi ekspor akan diperkuat guna memperluas jangkauan produk Malaysia, khususnya ke pasar-pasar baru yang tengah berkembang di Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Malaysia di kancah global sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional.
“Malaysia, sebagai negara yang mengandalkan perdagangan internasional, selalu berpegang pada prinsip untuk tidak berpihak pada blok ekonomi global mana pun. Pemerintah percaya bahwa memperluas jaringan perdagangan akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar MITI dalam pernyataan resminya di situs web parlemen Malaysia hari ini.
MITI juga menekankan bahwa sikap netral Malaysia dalam geopolitik dan ekonomi global, serta hubungan diplomatik yang seimbang dengan berbagai negara, memberikan kepercayaan lebih bagi investor asing. Faktor ini menjadikan Malaysia sebagai destinasi investasi yang stabil dan aman.
Pernyataan tersebut merupakan respons terhadap pertanyaan Senator Dr. Wan Martina Wan Yusoff mengenai strategi pemerintah dalam menghadapi kebijakan tarif universal dan pembatasan perdagangan yang diberlakukan terhadap China, Meksiko, dan Kanada. Kebijakan tersebut dinilai dapat berdampak pada Malaysia serta negara-negara di kawasan ASEAN.
Sebagai upaya mengurangi dampak negatif dari kebijakan tersebut, pemerintah Malaysia akan terus mendorong ekspansi pasar ekspor melalui penandatanganan perjanjian perdagangan bebas (FTA) baru. MITI mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengeksplorasi peluang untuk menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) serta negara-negara lainnya.
“Pada tingkat bilateral, pemerintah akan melanjutkan upaya diplomasi melalui pertemuan, diskusi, dan kerja sama strategis dengan Departemen Perdagangan Amerika Serikat serta Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat,” kata MITI.
Selain itu, Malaysia juga berkomitmen untuk tetap aktif dalam forum multilateral serta perjanjian perdagangan regional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), serta Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Partisipasi aktif ini bertujuan untuk memperkuat posisi Malaysia dalam perdagangan global serta memperluas akses pasar bagi pelaku usaha domestik.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Malaysia berharap dapat mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya sebagai salah satu pusat investasi dan perdagangan utama di Asia Tenggara.