KABARMALAYSIA.COM — Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Malaysia, H.E. Dato’ Seri Mohamed Khaled bin Nordin, di sela-sela kegiatan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Retreat yang berlangsung di Penang, Malaysia, pada Rabu (26/02/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama pertahanan antara kedua negara yang selama ini telah terjalin erat.
Dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak menegaskan komitmen untuk memperkuat sinergi pertahanan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satu aspek penting yang dibahas adalah pengelolaan wilayah perbatasan melalui Forum General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo). Forum ini telah menjadi platform utama dalam mengatasi berbagai isu perbatasan, termasuk keamanan maritim, penegakan hukum, serta penanganan aktivitas ilegal di kawasan perbatasan.
Selain itu, kedua negara juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan militer bersama. Pertukaran personel militer, latihan gabungan, serta peningkatan kapasitas pertahanan menjadi prioritas dalam hubungan bilateral ini. Latihan militer bersama bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara angkatan bersenjata Indonesia dan Malaysia serta memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di kawasan.
Dalam sektor industri pertahanan, Malaysia menunjukkan kepercayaan terhadap produk-produk pertahanan buatan Indonesia. Kolaborasi dalam pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi salah satu fokus utama, termasuk potensi kerja sama dalam produksi dan pengadaan teknologi pertahanan. Kepercayaan Malaysia terhadap produk pertahanan Indonesia diharapkan dapat semakin memperkuat industri pertahanan nasional dan mendorong kemandirian di sektor ini.
Sebagai bentuk komitmen terhadap stabilitas kawasan, Malaysia juga menegaskan partisipasinya dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Latihan angkatan laut multilateral ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama maritim, meningkatkan koordinasi antarnegara dalam menghadapi ancaman keamanan, serta memperkuat kehadiran militer di perairan strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin menekankan bahwa kerja sama pertahanan yang erat antara Indonesia dan Malaysia bukan hanya memberikan manfaat bagi kedua negara, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas kawasan ASEAN secara keseluruhan.
“Dengan semangat persaudaraan dan kepentingan bersama, Indonesia optimis bahwa kerja sama pertahanan dengan Malaysia akan terus berkembang dan memberikan manfaat strategis bagi kedua negara serta kawasan ASEAN,” ujar Menhan Sjafrie.
Sebagai dua negara yang berbagi perbatasan laut dan darat, Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan bersama dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan. Kerja sama pertahanan yang erat diharapkan dapat menjadi fondasi dalam memperkuat hubungan bilateral serta membangun kawasan yang lebih aman dan damai.
(Biro Informasi Pertahanan, Setjen Kemhan)