KABARMALAYSIA.COM — Setelah pencarian intensif selama tujuh hari, jasad Ahmad Khairul Nizam Sudin (22), pemuda yang sebelumnya dinyatakan hilang akibat terseret arus Sungai Kampung Badang, Jalan Cheroh, Batu Talam, Raub, akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada Senin (tanggal kejadian).
Pemangku Pengarah Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM) Pahang, Wan Ahmad Fadillah Wan Abdul Rahman, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan sekitar pukul 13.00 siang dalam kondisi tertimbun di dasar sungai, sekitar satu kilometer dari lokasi awal dia terjatuh.
“Kami berhasil menemukan jasad korban dengan bantuan informasi dari warga sekitar yang memberikan petunjuk terkait lokasi pencarian,” ujarnya.
Tim Pasukan Penyelamatan Di Air (PPDA) Bukit Angin, Temerloh, segera melakukan pencarian di titik yang ditunjukkan dan akhirnya berhasil menemukan korban. Proses evakuasi berlangsung lancar, dan jasad Ahmad Khairul Nizam Sudin berhasil diangkat ke permukaan pada pukul 13.25 siang sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jenazah kemudian dibawa ke Hospital Raub guna keperluan autopsi dan prosedur hukum lainnya.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa minggu lalu sekitar pukul 16.08 waktu setempat. Korban diketahui sedang mandi di sungai bersama kakaknya, Muhamad Tarmizi Sudin (23). Saat berada di dalam air, korban mengalami kesulitan dan berusaha diselamatkan oleh sang kakak yang berupaya mendorongnya ke tepi sungai. Namun, derasnya arus membuat korban terseret lebih jauh dan akhirnya tenggelam.
Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mencoba memberikan bantuan dengan menggunakan sebatang kayu, tetapi korban tidak sempat meraihnya sebelum akhirnya menghilang ke dalam air. Sementara itu, sang kakak berhasil selamat setelah hanyut bersama sebuah perahu yang berada di dekatnya.
Setelah laporan hilangnya korban diterima, tim penyelamat segera dikerahkan untuk melakukan pencarian yang berlangsung selama tujuh hari. Operasi pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk tim penyelam dari PPDA, pasukan penyelamat JBPM, dan warga setempat yang turut membantu dalam proses pencarian.
Operasi pencarian dilakukan secara menyeluruh dengan metode penyelaman di titik-titik yang diperkirakan menjadi lokasi korban terseret arus. Tim penyelam JBPM menggunakan peralatan khusus untuk menyisir dasar sungai yang berlumpur serta kondisi arus yang cukup deras.
Berkat koordinasi yang baik antara tim penyelamat dan masyarakat, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tertimbun di dasar sungai. Setelah ditemukan, tim segera mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai sebelum dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penemuan jasad korban membawa duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar perairan, terutama saat kondisi arus sungai sedang deras.
“Kami mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan tidak berenang di sungai saat kondisi arus deras. Selalu perhatikan faktor keselamatan dan hindari lokasi berbahaya tanpa pengawasan,” tambah Wan Ahmad Fadillah.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan di lingkungan perairan. Pihak keluarga korban berharap agar tidak ada lagi insiden serupa di masa mendatang dan meminta agar masyarakat lebih berhati-hati saat berada di sungai.