KABARMALAYSIA.COM — Pemerintah Sarawak akan terus bekerja sama dengan Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) untuk memperkuat mekanisme pemantauan serta memperketat prosedur pengadaan dan pemberian kontrak. Langkah ini diungkapkan oleh Premier Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg, dalam upaya mencegah tindakan penyalahgunaan wewenang dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih.
Dalam laporan yang dirilis oleh Unit Komunikasi Publik Sarawak, Abang Johari menegaskan bahwa pemerintah negara bagian berkomitmen untuk menumbuhkan budaya kerja yang berintegritas, akuntabel, dan disiplin di kalangan pegawai negeri. Ia juga menyoroti pentingnya langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran mengenai integritas di sektor layanan publik.
“Integritas harus menjadi nilai utama dalam sistem pemerintahan kita. Oleh karena itu, penguatan pengawasan terhadap proses pengadaan dan pemberian kontrak menjadi langkah penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas,” ujar Abang Johari.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan kehormatan oleh Direktur MACC Sarawak yang baru diangkat, Hasbilah Mohamad Salleh, di kantor Premier Sarawak pada Jumat lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara MACC dan pemerintah Sarawak dalam memerangi praktik korupsi.
Sementara itu, pihak MACC berharap kunjungan tersebut dapat semakin mempererat hubungan antara lembaga anti-korupsi dan pemerintah Sarawak guna memastikan administrasi yang efisien, bersih, dan bebas dari korupsi. Melalui kolaborasi yang lebih erat ini, prinsip integritas diharapkan tetap menjadi dasar utama dalam penyelenggaraan pemerintahan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap tata kelola di Sarawak.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Direktur MACC Sarawak Bidang Pencegahan, Wan Ahmad Nidzam, Kepala Investigasi MACC Sarawak, Katherine Nais, serta Pejabat Hubungan Masyarakat MACC, Velontino Bujang.