KABARMALAYSIA.COM — U Mobile Sdn Bhd, yang ditunjuk sebagai penyedia akses jaringan 5G kedua di Malaysia, diperkirakan akan menerima pemberitahuan resmi bulan ini, dengan syarat proposal Rencana Bisnis Terperinci mereka mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, menyatakan bahwa pemberian notifikasi ini akan memungkinkan U Mobile untuk melanjutkan pengembangan jaringan 5G kedua di negara tersebut.
“Kementerian, melalui Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), saat ini sedang mengevaluasi Rencana Bisnis Terperinci yang telah diajukan oleh U Mobile Sdn Bhd kepada MCMC,” ujar Fahmi dalam jawaban tertulis yang dipublikasikan di situs web Parlemen pada Selasa (6/2).
“Pemberitahuan resmi diperkirakan akan diberikan kepada U Mobile pada Februari 2025, yang akan memungkinkan perusahaan tersebut untuk mulai mengembangkan jaringan 5G kedua, tentunya dengan persetujuan Rencana Bisnis Terperinci tersebut,” tambahnya.
Pernyataan ini diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan dari anggota parlemen Kampar, Chong Zhemin, yang meminta klarifikasi terkait waktu yang diberikan kepada U Mobile untuk meluncurkan jaringan 5G kedua serta kapan masyarakat dapat mulai menikmati layanan tersebut.
Fahmi menjelaskan bahwa U Mobile harus memenuhi beberapa kewajiban yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Pemegang Saham yang ditandatangani antara penyedia jaringan seluler tersebut dan Digital Nasional Berhad sebelum dapat mengoperasikan layanan jaringan 5G kedua. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu minimal lima bulan.
“Namun, U Mobile dapat memulai pekerjaan awal di lokasi yang telah ditentukan berdasarkan Rencana Bisnis Terperinci yang telah disetujui oleh MCMC,” ujar Fahmi lebih lanjut.
Sebagai bagian dari persiapannya, pada Juli 2024 lalu U Mobile telah menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa penyedia infrastruktur, termasuk Bullish Aim, OCK Group, EdgePoint Towers, dan Naza Communications. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan penyebaran jaringan 5G di Malaysia.
Sebelumnya, pada November 2024, MCMC resmi menunjuk U Mobile sebagai operator yang akan mengembangkan jaringan 5G kedua, menyusul keputusan pemerintah untuk mengakhiri model tunggal wholesale dalam penyediaan jaringan 5G di Malaysia.
Peralihan ke model jaringan ganda ini diharapkan dapat meningkatkan persaingan dan mempercepat pemerataan layanan 5G ke seluruh wilayah di Malaysia, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat konektivitas yang lebih cepat dan stabil dalam waktu yang lebih singkat.