KABARMALAYSIA.COM – Bagi sebagian besar warga Kalimantan Barat (Kalbar), Malaysia, khususnya Sarawak, terus menjadi destinasi wisata yang populer. Salah satu kota yang menjadi tujuan utama adalah Kuching, yang menawarkan berbagai daya tarik wisata. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan warga setempat, hal ini tercermin dari tingginya jumlah orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, terutama saat akhir pekan dan libur nasional.
“Selain tempatnya dekat, di seberang sana seperti di Kuching banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, didukung dengan kelancaran sarana transportasi dari Pontianak, Indonesia ke Sarawak,” kata Petrina Feny, salah seorang warga Kalimantan Barat yang mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam mengunjungi Kuching, Malaysia. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa, selain faktor kedekatan geografis, kemudahan transportasi menjadi alasan utama masyarakat Kalbar memilih Kuching sebagai tujuan wisata.
Kuching, ibu kota negara bagian Sarawak, memiliki berbagai tempat wisata menarik yang dapat diakses dengan mudah. Feny menjelaskan bahwa perjalanan dari Pontianak ke Kuching dapat ditempuh dalam waktu sekitar 7,5 jam jika menggunakan jalur darat melalui PLBN Entikong. Ini menunjukkan bahwa meski ada pilihan jalur udara, banyak wisatawan dari Kalbar lebih memilih jalur darat karena pertimbangan efisiensi waktu dan biaya.
“Banyak tempat yang bisa dikunjungi di Kuching, baik wisata alam, kuliner, dan juga wisata belanja. Tidak susah untuk bisa berlibur keluar negeri untuk negara tetangga ini,” lanjut Feny, menyoroti berbagai pilihan destinasi yang bisa dinikmati wisatawan. Kota Kuching dikenal memiliki keindahan alam, dengan banyak taman nasional dan kawasan konservasi yang mudah dijangkau. Selain itu, berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner lokal juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Keberadaan transportasi lintas negara yang lancar menjadi faktor penentu lainnya. Feny menuturkan, kelancaran arus transportasi antara Pontianak dan Kuching menjadi faktor utama yang memungkinkan warga Kalbar untuk rutin berkunjung ke negara tetangga tersebut setiap tahunnya. Tersedianya berbagai pilihan moda transportasi, seperti bus lintas negara, travel, serta kendaraan pribadi, membuat perjalanan menjadi lebih fleksibel. Selain itu, jarak yang relatif dekat antara kedua kota ini membuatnya lebih terjangkau bagi kalangan wisatawan domestik yang ingin menikmati liburan ke luar negeri tanpa harus menempuh perjalanan yang jauh.
Feny juga menambahkan bahwa selama berada di Kuching, ia sering berbagi pengalaman wisata yang ada di Kalimantan Barat kepada teman-teman dan kenalan di Sarawak. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yang saling menguntungkan antara kedua wilayah, di mana informasi mengenai destinasi wisata saling dipertukarkan. Ini juga mencerminkan hubungan yang erat antara Indonesia dan Malaysia, terutama dalam sektor pariwisata, di mana kedua negara memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Melihat tingginya antusiasme masyarakat Kalbar dalam mengunjungi Kuching, ada beberapa faktor lain yang juga patut diperhatikan. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan oleh kedua negara untuk mempermudah perjalanan lintas negara. Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah bekerja sama untuk menyediakan berbagai kemudahan bagi wisatawan lintas batas, seperti pembukaan jalur transportasi yang lebih efisien dan peningkatan fasilitas di PLBN Entikong.
Namun, meskipun ada kemudahan transportasi, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah memastikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang melintas. Menurut data dari PLBN Entikong, jumlah wisatawan yang melintas melalui pos ini terus meningkat, terutama saat musim liburan. Hal ini menuntut pihak berwenang untuk terus meningkatkan pengawasan dan layanan di pos lintas batas agar para wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan.
Di sisi lain, masyarakat Kalbar juga mulai semakin sadar akan potensi pariwisata di daerah mereka sendiri. Meskipun Kuching menjadi pilihan utama bagi sebagian besar warga Kalbar, namun ada dorongan untuk menggali dan mengembangkan destinasi wisata lokal yang tidak kalah menarik. Melalui berbagai festival dan acara budaya yang diselenggarakan di Kalbar, wisatawan domestik mulai melirik keindahan alam dan budaya lokal yang sebelumnya kurang mendapat perhatian. Inilah yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah untuk lebih mempromosikan destinasi wisata lokal agar bisa bersaing dengan tujuan wisata luar negeri seperti Kuching.
Secara keseluruhan, Malaysia, terutama Kuching, masih tetap menjadi pilihan favorit bagi warga Kalimantan Barat untuk berlibur ke luar negeri. Hal ini tidak hanya didorong oleh faktor kedekatan geografis, tetapi juga oleh kemudahan transportasi dan keberagaman destinasi wisata yang ditawarkan. Namun, untuk menjaga keberlanjutan hubungan ini, penting bagi kedua negara untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan sektor pariwisata yang saling menguntungkan, sambil memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Pada saat yang sama, Kalimantan Barat juga harus terus memperkenalkan dan mengembangkan potensi wisata lokal agar bisa bersaing di pasar pariwisata internasional.