KABARMALAYSIA.COM – Turnamen Malaysia Open 2025 resmi dimulai di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Selasa (7/1/2025). Hari pertama kompetisi yang mempertemukan atlet-atlet papan atas dunia itu menyisakan cerita cemerlang bagi kontingen Indonesia, meskipun tuan rumah Malaysia harus menerima sejumlah hasil kurang memuaskan, termasuk sebuah insiden yang menjadi sorotan.
Indonesia berhasil menampilkan performa gemilang dengan meloloskan tiga dari lima wakilnya yang bertanding pada babak 32 besar hari pertama. Meski ada dua wakil yang harus angkat koper lebih awal, satu di antaranya kalah dalam derbi sesama pemain Tanah Air, yang menunjukkan persaingan ketat di antara atlet-atlet Indonesia sendiri.
Salah satu pertandingan yang menjadi sorotan adalah duel tunggal putri antara Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani. Gregoria, yang merupakan unggulan keempat dalam turnamen ini, harus mengakui keunggulan juniornya. Putri KW, panggilan akrab Putri Kusuma Wardani, tampil memukau dengan kemenangan straight game 21-8, 21-14.
“Saya cukup puas dengan hasil ini. Fokus saya adalah menjaga konsistensi dan bermain lebih baik di babak berikutnya,” ujar Putri KW dalam wawancara singkat usai pertandingan.
Di sisi lain, Gregoria mengakui bahwa lawannya tampil lebih solid. “Putri bermain sangat baik hari ini. Saya perlu memperbaiki beberapa hal untuk pertandingan mendatang,” katanya.
Sementara itu, wakil Indonesia lainnya di sektor ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, gagal melanjutkan langkah mereka di turnamen ini. Kekalahan ini memberikan ruang evaluasi bagi pasangan muda tersebut untuk meningkatkan performa di turnamen berikutnya.
Berbanding terbalik dengan Indonesia, tuan rumah Malaysia harus menelan pil pahit di hari pertama. Banyak wakil Malaysia yang gugur lebih awal, memupuskan harapan penonton lokal untuk melihat atlet mereka berjaya di babak awal. Salah satu insiden yang menjadi perhatian adalah masalah teknis pada lapangan pertandingan, yang sempat mengganggu jalannya salah satu laga.
Pihak penyelenggara, Badminton Association of Malaysia (BAM), telah memberikan klarifikasi bahwa insiden tersebut diakibatkan oleh masalah perangkat elektronik pada sistem pencatatan skor. Meski demikian, kejadian ini mendapat kritik dari sejumlah pihak, terutama karena terjadi di salah satu turnamen bergengsi dalam kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
“Kami sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan insiden serupa tidak terulang lagi di hari-hari berikutnya,” ungkap perwakilan BAM dalam konferensi pers.
Malaysia Open selama ini menjadi salah satu turnamen di mana atlet-atlet Indonesia kerap menunjukkan performa terbaik mereka. Berdasarkan data dari BWF, Indonesia telah mengoleksi lebih dari 20 gelar juara di berbagai kategori sepanjang sejarah Malaysia Open.
Kemenangan Putri KW atas Gregoria menambah daftar panjang regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia yang sukses. Pengamat olahraga, Ferry Djaja, menyebut bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari program pembinaan atlet muda yang dilakukan secara konsisten oleh PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia).
“Kompetisi internal seperti yang terjadi antara Putri dan Gregoria adalah indikator sehatnya persaingan dalam tubuh tim nasional Indonesia. Ini yang membuat kualitas pemain kita terus meningkat,” ujar Ferry.
Dengan tiga wakil yang berhasil melaju ke babak selanjutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendominasi turnamen ini. Para pemain yang lolos diharapkan dapat menjaga fokus dan konsistensi menghadapi lawan yang semakin berat.
Sementara itu, bagi Malaysia, kekalahan beruntun di hari pertama menjadi alarm bagi tim mereka untuk segera berbenah. Sebagai tuan rumah, harapan publik terhadap mereka tetap tinggi, terutama di sektor ganda putra dan tunggal putra, yang menjadi andalan utama.
Turnamen Malaysia Open 2025 baru saja dimulai, dan berbagai kejutan masih mungkin terjadi di hari-hari berikutnya. Semua mata kini tertuju pada atlet-atlet terbaik dunia yang akan terus bertarung demi gelar juara.