KABARMALAYSIA.COM – Kuala Lumpur merupakan bekas ibukota Malaysia sebelum dipindahkan ke Putrajaya. Kota metropolitan ini memiliki sejarah yang kaya dari masa pertambangan hingga pemindahan pusat pemerintahan.
Pada tahun 1850an, Kuala Lumpur mulai berkembang sebagai kawasan pertambangan dengan dibukanya tambang timah di Ampang yang dikelola oleh buruh China. Wilayah ini kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan.
Namun, Kota Kuala Lumpur pada masa itu juga menghadapi banyak masalah seperti perang saudara di daerah Selangor, bencana banjir, kebakaran, dan wabah penyakit yang menyengsarakan penduduknya.
Pada tahun 1870an, sosok Yap Ah Loy, seorang Kapitan China, menjadi tokoh penting dalam pertahanan dan pertumbuhan Kota Kuala Lumpur. Dia berhasil merubah kota ini menjadi pusat pertambangan yang ekonominya aktif.
Pada tahun 1880, ibukota Selangor dipindahkan dari Klang ke Kuala Lumpur karena letaknya yang strategis. Pembangunan transportasi, seperti kereta api, mulai dilakukan. Pada tahun 1890an, lembaga kebersihan juga dibangun.
Pada tahun 1896, Kuala Lumpur dijadikan ibukota Negeri-Negeri Melayu Bersekutu, dan komunitas berdatangan untuk menetap di kota ini. Orang Melayu dan India menetap di sepanjang jalan Street, sementara kaum China berada di sekitar pusat perdagangan Medan Pasar.
Selama Perang Dunia II, tentara Jepang berhasil menguasai Kuala Lumpur dari tanggal 11 Januari hingga 15 Oktober 1945. Setelah itu, Federasi Malaysia meraih kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1957 dan Kota Kuala Lumpur ditetapkan sebagai ibukota. Setelah pembentukan Malaysia pada tanggal 16 September 1963, kota ini menjadi ibukota negara.
Namun, pada tanggal 1 Februari 2001, pusat pemerintahan Malaysia dipindahkan dari Kuala Lumpur ke wilayah Persekutuan Putrajaya. Meskipun demikian, parlemen dan kediaman raja Yang di-Pertuan Agong tetap berada di Kuala Lumpur.
Sejarah masa lalu Kuala Lumpur mencerminkan perkembangan dan perubahan kota ini dari kawasan pertambangan menjadi ibukota negara. Meskipun tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, Kuala Lumpur tetap menjadi salah satu tujuan utama wisatawan mancanegara yang ingin menikmati liburan di Malaysia.