KabarMalaysia.com — Kasus perundungan atau bullying di rumah sakit tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Negara Malaysia seorang dokter spesialis muda, Dr Tay Tien Yaa, secara tragis bunuh diri setelah mengalami dugaan perundungan di tempat kerja di Rumah Sakit Lahad Datu di Sabah, Malaysia.
Untuk diketahui jika Dokter Tay Tien Yaa baru saja menyelesaikan gelar magister patologi kimia pada 2023 dan menikah pada tahun yang sama. Ia bekerja di Rumah Sakit Lahad Datu pada 19 Februari 2024. Dia diangkat sebagai kepala unit patologi kimia .
YS Tay, sang kakak laki-laki Dokter Tay Tien Yaa mengaku jika saudarinya mengalami depresi berat setelah mengetahui ada dugaan intimidasi dari kepala departemen tempatnya bekerja.
Ia menuturkan jika saudari perempuannya mendapat tekanan berat, bahkan dikatakan jika atasannya memanipulasinya, memberikan tugas di luar lingkup pekerjaannya, dan memberinya beban kerja yang sangat berat.
Tekanan tersebut mencakup pengelolaan personel, penanganan anggaran, dan menghadiri pertemuan tanpa akhir.
“Cukup sudah cukup!” YS Tay menyatakan dalam postingan media sosialnya, menyerukan akuntabilitas dalam sistem perawatan kesehatan.
YS Tay juga menyayangkan bidang medis di Malaysia penuh dengan eksploitasi dan mempertanyakan apakah pihak berwenang bersikap acuh tak acuh terhadap kejadian yang menimpa saudarinya tersebut.
Sebelum mengakhiri hidupnya, almarhum Dokter Tay Tien Yaa mengunggah tulisan di akun Facebook yang menyentuh hati, memicu kekhawatiran luas atas masalah intimidasi dan kesehatan mental di bidang medis.
Dr Tay, berusia 30 tahun, diangkat menjadi kepala Unit Patologi Kimia RS Lahad Datu pada Februari 2024.
Menurut YS Tay, jika saudari perempuannya itu pindah ke Lahad Datu dengan janji bahwa dia akan dipindahkan kembali ke Semenanjung Malaysia setelah dua tahun, sehingga dia bisa bersatu kembali dengan suaminya.
Ia dikenal dengan dokter dengan penuh dedikasi terhadap peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit tempatnya bekerja, termasuk meningkatkan peralatan diagnostik dan mengamankan sumber daya untuk unitnya.
Namun saying dokter spesialis muda tersebut telah tiada, dan meninggalkan pesan di medsos penuh haru. Untuk diketahui kejadian bunuh diri ini terjadi pada 29 Agustus, pihak rumah sakit menginformasikan keluarga tentang berita duka tersebut.
Teman-teman dan koleganya menggambarkan dr Tay sebagai sosok yang tekun, rendah hati, dan sangat berdedikasi. Semua orang mengakui kualitas-kualitas luar biasa tersebut dalam dirinya.