KabarMalaysia.com – KUALA LUMPUR, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur memantau secara intensif perkembangan banjir besar yang melanda wilayah Kelantan, Malaysia.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak oleh bencana tersebut.
Dalam keterangan resmi yang diterima Pada Hari Selasa (03/12/2024), KBRI menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritas setempat serta para WNI yang berada di area terdampak.
Sebagai langkah antisipasi, imbauan telah disebarkan kepada seluruh WNI di Kelantan untuk tetap waspada dan melaporkan kondisi mereka jika membutuhkan bantuan.
Hotline darurat KBRI juga telah dibuka melalui nomor +60 17-668 8032, guna memastikan pelayanan cepat terhadap warga negara yang membutuhkan.
Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, menjelaskan bahwa jumlah WNI di wilayah pantai timur Semenanjung Malaysia, termasuk Kelantan, relatif kecil dibandingkan daerah lainnya.
Namun, KBRI tetap mengambil langkah siaga dan berkomitmen untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
“Belum ada laporan WNI terdampak, tetapi kami terus memonitor setiap perkembangan. Jika ada laporan, KBRI siap turun langsung memberikan bantuan, seperti yang pernah kami lakukan pada banjir besar di Selangor tahun 2022,” ujar Hermono.
Banjir yang saat ini melanda pantai timur Malaysia merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Laporan terkini dari National Disaster Command Centre (NDCC) dan National Disaster Management Agency (NADMA) mencatat bahwa hingga pukul 00.00 waktu Malaysia (23.00 WIB), sebanyak 101.240 jiwa dari 30.187 kepala keluarga terdampak bencana ini.
Curah hujan tinggi yang melanda kawasan pantai timur Malaysia sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan sungai-sungai besar di wilayah Kelantan meluap, menggenangi pemukiman, fasilitas umum, dan jalan raya.
Banjir juga dilaporkan meluas ke wilayah Terengganu dan Pahang, memperparah dampak sosial dan ekonomi bagi penduduk setempat.
Sejumlah wilayah terdampak melaporkan gangguan akses transportasi, listrik, dan komunikasi. Pemerintah Malaysia telah mengevakuasi ribuan warga ke pusat-pusat pengungsian yang tersebar di berbagai lokasi.
Prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga serta mendistribusikan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.
KBRI Kuala Lumpur menekankan pentingnya kesadaran para WNI di kawasan terdampak untuk tetap memperhatikan keselamatan.
WNI diminta mematuhi arahan otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KBRI jika menghadapi situasi darurat. Hermono juga mengingatkan agar WNI yang berada di wilayah rawan segera mencari tempat aman untuk menghindari risiko banjir susulan.
Selain memberikan imbauan, KBRI memastikan komunikasi dengan komunitas-komunitas WNI di Malaysia tetap berjalan lancar guna mempermudah pelaporan situasi terkini. Langkah proaktif ini menjadi bagian dari komitmen KBRI dalam melindungi WNI di luar negeri.
Bencana banjir besar yang melanda Malaysia bukan kali pertama terjadi. Pada 2022, KBRI aktif memberikan bantuan kepada ratusan WNI terdampak di Selangor, mulai dari distribusi logistik hingga evakuasi.
Pengalaman ini menjadi landasan bagi KBRI untuk meningkatkan respons terhadap bencana alam serupa, termasuk kesiapan koordinasi dengan otoritas setempat dan lembaga kemanusiaan.
Hermono menegaskan bahwa KBRI terus belajar dari setiap pengalaman untuk memberikan pelayanan terbaik bagi WNI.
“Kami selalu berupaya memperbaiki respons kami agar bantuan lebih cepat dan efektif menjangkau mereka yang membutuhkan,” kata Hermono.
Di tengah situasi darurat seperti ini, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia kembali diuji. Kolaborasi erat antara kedua negara, khususnya dalam penanganan bencana, menjadi bukti pentingnya hubungan baik yang selama ini terjalin.
Melalui komunikasi yang intensif dan bantuan yang tepat sasaran, kedua negara diharapkan dapat saling mendukung dalam mengatasi dampak banjir ini.
KBRI Kuala Lumpur mengimbau seluruh WNI di Malaysia untuk terus memantau informasi resmi terkait perkembangan situasi banjir.
Dengan langkah-langkah proaktif dan koordinasi yang baik, diharapkan keselamatan dan kebutuhan dasar seluruh WNI dapat terjamin selama masa krisis ini.