KabarMalaysia.com — Pemerintah Malaysia akhirnya menyetujui untuk melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak pada Maret 2014. Keputusan ini diambil setelah adanya tawaran dari Ocean Infinity, perusahaan asal Inggris, untuk melakukan pencarian di lokasi baru yang terletak di sebelah selatan Samudra Hindia.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, dalam pernyataan resminya yang dibagikan melalui media sosial pada Jumat (20/12), mengatakan bahwa pencarian ini akan dilakukan di area seluas 15.000 kilometer persegi. “Pencarian ini dilakukan berdasarkan prinsip no find, no fee, yang berarti pemerintah Malaysia tidak perlu membayar biaya apapun kepada Ocean Infinity kecuali jika puing-puing pesawat ditemukan,” ujar Loke.
Ocean Infinity telah mengajukan proposal pencarian di area baru berdasarkan informasi terkini dan hasil analisis dari para ahli serta peneliti. Loke menambahkan bahwa saat ini, pemerintah Malaysia sedang dalam tahap negosiasi untuk menentukan syarat dan ketentuan kesepakatan dengan Ocean Infinity, yang diharapkan dapat diselesaikan pada awal tahun 2025.
Dalam pernyataannya, Loke menekankan bahwa keputusan ini adalah langkah yang diambil demi memenuhi tanggung jawab pemerintah terhadap keluarga korban, terutama keluarga terdekat dari penumpang dan awak pesawat MH370. “Kami berkomitmen untuk melanjutkan pencarian, seperti yang saya janjikan pada peringatan 10 tahun hilangnya MH370 pada Maret lalu,” tambahnya.
Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama lebih dari satu dekade ini telah menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dalam sejarah. Sejak pesawat tersebut hilang pada 8 Maret 2014 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, upaya pencarian yang melibatkan berbagai negara belum berhasil menemukan bagian utama pesawat tersebut.
Dengan langkah baru ini, diharapkan dapat terungkap lebih banyak informasi mengenai nasib pesawat tersebut dan memberikan kejelasan bagi keluarga korban yang telah menunggu selama lebih dari sepuluh tahun.
Kronologi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370
Pada tanggal 8 Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China, menghilang dari radar. Pesawat tipe Boeing 777-200ER tersebut mengangkut 239 orang, termasuk 227 penumpang dan 12 awak pesawat. Penerbangan tersebut berlangsung normal hingga pesawat kehilangan kontak dengan pusat kontrol lalu lintas udara Malaysia sekitar 38 menit setelah lepas landas.
Menurut laporan, pesawat terakhir kali terdeteksi berada di dekat wilayah Laut Cina Selatan, sebelum menghilang tanpa jejak. Dalam komunikasi terakhir dengan petugas pengatur lalu lintas udara, pilot pesawat, Zaharie Ahmad Shah, mengucapkan salam yang terdengar normal. Namun, sesaat setelah itu, pesawat mengubah jalur penerbangannya secara misterius dan hilang dari radar sekunder.
Pencarian intensif pun segera diluncurkan. Tim internasional dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Australia, dan China, terlibat dalam usaha pencarian pesawat di perairan sekitar Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia. Usaha pencarian pertama-tama berfokus pada wilayah di mana pesawat terakhir kali terdeteksi, namun dengan cepat beralih ke area yang lebih luas, termasuk bagian selatan Samudra Hindia, berdasarkan analisis data satelit yang menunjukkan kemungkinan jalur penerbangan yang lebih jauh.
Meskipun berbagai upaya pencarian telah dilakukan, baik menggunakan kapal selam dan pesawat terbang untuk memindai dasar laut, hanya sedikit puing-puing pesawat yang berhasil ditemukan, termasuk sebagian sayap yang ditemukan di Pulau Reunion pada 2015. Hingga kini, lokasi pasti dari tubuh pesawat masih belum ditemukan, menjadikannya salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.
Pencarian pesawat MH370 telah berlangsung lebih dari satu dekade, dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Malaysia dan perusahaan pencarian swasta seperti Ocean Infinity, berkomitmen untuk terus mencari dan mengungkap nasib pesawat serta memberikan kejelasan bagi keluarga korban.