KABARMALAYSIA.COM — Ketua Barisan Nasional (BN), Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, menegaskan bahwa koalisi tersebut tidak pernah membahas atau mempertimbangkan untuk mengeluarkan Partai Asosiasi Tionghoa Malaysia (MCA) dari BN. Sebaliknya, ia kembali menegaskan komitmen BN dalam menjaga solidaritas di antara seluruh partai komponennya.
Ahmad Zahid, yang juga menjabat sebagai Presiden UMNO sekaligus Wakil Perdana Menteri Malaysia, menyebut bahwa pihak-pihak yang mengusulkan pengeluaran MCA dari BN hanyalah “bermimpi di siang bolong”. Ia menekankan bahwa BN tetap teguh pada prinsip kebersamaan yang telah menjadi fondasi sejak awal pembentukannya.
“Kami tidak pernah terpengaruh oleh tekanan apa pun untuk mengeluarkan partai komponen dari BN. Hal tersebut tidak pernah dibahas. Itu hanyalah keinginan mereka yang sedang berkhayal,” ujarnya dalam konferensi pers usai memimpin Rapat Komite Khusus Homestay di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, pada hari Senin (5 Februari 2024).
BN sendiri merupakan koalisi yang terdiri dari UMNO, MCA, Kongres India Malaysia (MIC), dan Parti Bersatu Rakyat Sabah (PBRS). Sejak didirikan, BN telah menghadapi berbagai tantangan politik, namun tetap bertahan sebagai aliansi multiras yang mewakili kepentingan berbagai kelompok masyarakat di Malaysia.
Pernyataan Ahmad Zahid ini muncul setelah laporan media yang mengutip pernyataan Presiden MCA, Datuk Seri Wee Ka Siong, yang menyebut bahwa ada pihak luar yang menyarankan agar UMNO mengeluarkan MCA dari BN. Meski demikian, Ahmad Zahid menegaskan bahwa wacana tersebut tidak pernah menjadi agenda internal BN.
Sejumlah pengamat politik berpendapat bahwa spekulasi mengenai kemungkinan dikeluarkannya MCA dari BN muncul sebagai bagian dari dinamika politik yang terus berkembang di Malaysia. Beberapa kelompok tertentu disebut-sebut ingin mengguncang stabilitas koalisi dengan menyebarkan isu tersebut.
Sementara itu, MCA sendiri menegaskan bahwa mereka tetap setia terhadap BN dan akan terus bekerja sama dengan partai-partai komponen lainnya dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Wee Ka Siong sebelumnya menekankan pentingnya semangat persatuan dalam menghadapi pemilu dan isu-isu nasional yang lebih besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, BN menghadapi persaingan ketat dari koalisi politik lainnya, termasuk Perikatan Nasional (PN) dan Pakatan Harapan (PH). Namun, BN tetap berupaya untuk mempertahankan peranannya dalam lanskap politik Malaysia dengan mengusung kebijakan inklusif dan berbasis kebersamaan.
Dengan demikian, pernyataan Ahmad Zahid diharapkan dapat meredakan spekulasi dan memastikan bahwa BN tetap fokus pada agenda politiknya, tanpa terganggu oleh isu-isu yang tidak memiliki dasar kuat.