KabarMalaysia.com – Jakarta, Pada Hari Sabtu, (16/11/2024), Langkah tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, harus terhenti di babak semifinal turnamen BWF Super 500 Kumamoto Masters 2024 setelah dikalahkan wakil Malaysia, Leong Jun Hao, di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang. Dalam pertandingan yang berlangsung dramatis, Jonatan unggul di gim pertama namun akhirnya menyerah dalam tiga gim dengan skor 21-10, 18-21, 20-22.
Jonatan, unggulan keempat di turnamen ini, sempat tampil dominan di gim pembuka. Namun, di gim kedua dan ketiga, Leong menunjukkan ketangguhannya dengan mengubah tempo permainan dan memaksa Jonatan kehilangan momentum.
Seusai pertandingan, Jonatan mengaku kecewa dan kesulitan menerima hasil ini, terutama karena ia sudah memimpin cukup jauh di gim ketiga sebelum akhirnya kalah.
“Tidak mudah menerima kekalahan seperti ini. Saya unggul jauh di gim ketiga, tapi akhirnya berakhir tidak seperti yang diharapkan. Saat ini, saya masih mencoba mencerna apa yang terjadi,” ujar Jonatan dalam keterangan tertulis.
Jonatan juga mengungkapkan bahwa ia terbawa pola permainan lawan, yang memanfaatkan tempo lambat dan reli-reli panjang.
“Setelah interval gim ketiga, saya sebenarnya di posisi lapangan yang menguntungkan. Tapi entah kenapa, saya terbawa pola permainan lawan. Saya kehilangan kesabaran dan mulai ragu untuk melakukan spekulasi,” lanjutnya.
Berbeda dengan Jonatan, ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses melaju ke babak final.
Pasangan unggulan pertama itu memastikan tiket ke partai puncak setelah mengalahkan kompatriotnya, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, dalam dua gim langsung 21-18, 21-13.
Di final, Fajar/Rian akan menghadapi pasangan tuan rumah Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang menjadi unggulan kedua di turnamen ini.
Pertemuan tersebut diprediksi berlangsung sengit, mengingat keduanya memiliki rekam jejak yang kompetitif di berbagai turnamen sebelumnya.
Selain Fajar/Rian, Indonesia masih memiliki harapan lain di sektor tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria dijadwalkan menghadapi pemain muda Korea Selatan, Sim Yu Jin, di babak semifinal yang berlangsung pada Sabtu.
Gregoria, yang menjadi salah satu andalan Indonesia di sektor tunggal putri, diharapkan mampu melangkah ke final dan membawa pulang gelar untuk Indonesia.
Bagi Jonatan, kekalahan ini menjadi pelajaran penting dalam mempersiapkan turnamen mendatang. Dengan tekanan yang semakin besar di turnamen level tinggi, Jonatan mengakui perlunya peningkatan strategi dan mental untuk menghadapi lawan-lawan kuat.
Sementara itu, keberhasilan Fajar/Rian memberikan harapan bagi Indonesia untuk menambah koleksi gelar di ajang BWF Super 500.
Fokus kini tertuju pada laga final mereka melawan pasangan Jepang, serta perjuangan Gregoria di sektor tunggal putri.
Kumamoto Masters 2024 menjadi ajang yang penuh tantangan bagi atlet-atlet Indonesia.
Meskipun langkah Jonatan Christie terhenti di semifinal, perjuangan ganda putra Fajar/Rian dan tunggal putri Gregoria masih membuka peluang bagi Indonesia untuk meraih prestasi di turnamen ini.
Semua mata kini tertuju pada final yang akan berlangsung besok, di mana para atlet Indonesia diharapkan dapat mengibarkan bendera Merah Putih di podium juara.