KabarMalaysia.com – JAKARTA, Indonesia dan Malaysia melaksanakan evaluasi bersama terhadap pelayanan navigasi penerbangan untuk meningkatkan operasional dan keselamatan di ruang udara.
Langkah ini menjadi bagian dari tindak lanjut Perjanjian Flight Information Region (FIR) 2022, yang bertujuan untuk menyelaraskan pengelolaan ruang udara kedua negara secara efektif.
Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan RI, Syamsu Rizal, mengungkapkan bahwa Indonesia telah berhasil melaksanakan pengaturan ulang ruang udara (re-alignment FIR Jakarta) pada 21 Maret 2024 pukul 20.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB.
Hal ini menjadi dasar untuk melanjutkan evaluasi paska implementasi bersama Malaysia.
“Evaluasi ini dilakukan dalam Post Implementation Review Pada Tanggal 4-6 Desember 2024 di Kuala Lumpur. Kami mengkaji berbagai aspek operasional antara Indonesia dan Malaysia untuk memastikan navigasi penerbangan berjalan optimal,” ujar Syamsu dalam keterangan pers, Pada Hari Sabtu (07/12/2024).
Syamsu menyampaikan, pertemuan evaluasi tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk AirNav Indonesia, Atase Perhubungan RI di Kuala Lumpur, dan Civil Aviation Authority of Malaysia (CAAM). Pertemuan ini mengevaluasi sejumlah elemen penting, seperti:
– Tata kelola ruang udara di FIR Jakarta, FIR Kuala Lumpur, dan FIR Kota Kinabalu.
– Jalur penerbangan dan prosedur koordinasi antar otoritas navigasi.
– Penggunaan peralatan dan jaringan komunikasi penerbangan.
– Publikasi informasi aeronautika, termasuk frekuensi yang digunakan untuk komunikasi udara.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa operasional pelayanan navigasi penerbangan antara kedua negara berjalan baik. Namun, terdapat beberapa inisiatif lanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan di kawasan.
“Evaluasi ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memberikan kontribusi terhadap keselamatan navigasi penerbangan di Asia Pasifik,” jelas Syamsu.
Sebagai tindak lanjut, kedua negara bersepakat untuk mempererat kerja sama teknis melalui Forum Aviation Consultative Committee (ACC Meeting) antara Indonesia dan Malaysia. Forum ini akan menjadi wadah diskusi teknis operasional dan berbagi pengetahuan antarpersonel.
Menurut Syamsu, kerja sama ini sangat penting untuk memastikan harmonisasi sistem navigasi penerbangan, terutama dalam konteks meningkatnya lalu lintas udara di kawasan Asia Pasifik.
Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengatasi tantangan teknis yang mungkin muncul akibat kompleksitas pengelolaan ruang udara lintas negara.
“Berbagi pengetahuan operasional dan pelatihan antarpersonel menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi dan kapasitas teknis,” tambahnya.
Sebelumnya, Indonesia telah melaksanakan evaluasi serupa dengan Singapura di tahun ini. Pengalaman tersebut menjadi modal penting bagi Ditjen Hubud dan AirNav Indonesia dalam mengoptimalkan koordinasi dan pengelolaan FIR Jakarta bersama negara tetangga.
Evaluasi dengan Singapura, menurut Syamsu, memberikan pelajaran penting dalam hal prosedur operasional dan penyelesaian masalah teknis. Hal ini turut menjadi acuan dalam pertemuan dengan Malaysia.
Langkah evaluasi bersama ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan navigasi penerbangan.
Dengan meningkatnya volume lalu lintas udara di Asia Pasifik, harmonisasi antar negara dalam pengelolaan ruang udara menjadi kunci utama dalam menjamin keselamatan penerbangan.
KKP juga menegaskan bahwa kerangka kerja sama teknis ini tidak hanya mendukung keselamatan penerbangan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan.
Komitmen bersama antara Indonesia dan Malaysia ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam mewujudkan pengelolaan ruang udara yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Dengan tindak lanjut melalui forum teknis dan evaluasi rutin, hubungan bilateral di bidang navigasi penerbangan diharapkan semakin solid.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama dalam memastikan keselamatan dan efisiensi ruang udara di wilayah Asia Tenggara,” tutup Syamsu.