KABARMALAYSIA.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengawali tahun 2025 dengan optimisme tinggi terhadap target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, menyambut kedatangan wisman pertama di Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, pada Rabu, 1 Januari 2025.
“Saya percaya bahwa awal tahun ini hingga akhir 2025 nanti, kita bisa mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Ni Luh Puspa di sela acara penyambutan. Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga membawa harapan besar terhadap kontribusi sektor pariwisata sepanjang tahun.
Kepulauan Riau, dengan posisinya yang strategis berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, menjadi salah satu dari tiga pintu utama masuk wisman ke Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Wilayah ini menawarkan keragaman destinasi yang mencakup wisata berbasis alam, budaya, buatan, hingga olahraga.
“Kepulauan Riau memiliki potensi luar biasa untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Ni Luh Puspa. Ia menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan destinasi baru, terutama yang mengedepankan prinsip wisata berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Oktober 2024, Indonesia telah mencatat 11,6 juta kunjungan wisman secara nasional. Angka ini mendekati realisasi 11,7 juta kunjungan pada tahun 2023. Wamenpar optimistis target 14 juta hingga 16 juta kunjungan pada tahun 2025 dapat tercapai. Ia juga berharap Kepulauan Riau dapat menjadi kontributor utama pencapaian target tersebut.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengapresiasi kehadiran Wamenpar dalam penyambutan ini. Menurutnya, kunjungan ini menunjukkan komitmen Kementerian Pariwisata dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kepulauan Riau. “Kami sudah melihat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara pascapandemi COVID-19,” katanya. Hingga Oktober 2024, Kepulauan Riau mencatat 1,3 juta kunjungan wisman, dengan potensi mencapai 1,6 juta hingga 1,7 juta kunjungan pada akhir tahun.
Sebelum pandemi, kunjungan wisman ke Kepulauan Riau mencapai 2,97 juta pada tahun 2019. Angka ini didukung oleh kebijakan bebas visa dan visa on arrival yang memudahkan wisman untuk berkunjung. Gubernur Ansar berharap kebijakan tersebut terus diperluas, termasuk untuk entitas lain di Singapura seperti pemegang Employment Pass, S Pass, Dependent Pass, Long Term Visit Pass, dan Student Pass.
Untuk mendukung peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal, Pemprov Kepulauan Riau berencana menggelar berbagai kegiatan internasional, termasuk triathlon, marathon, Tour de Bintan, kite surfing, wind surfing, kite tour Asia, dan turnamen golf. “Kami akan mendorong lebih banyak event-event seperti ini untuk menarik wisatawan,” ujar Ansar Ahmad.
Selain itu, kebijakan relaksasi visa juga menjadi salah satu faktor kunci. Pada November 2024, kebijakan bebas visa kunjungan bagi pemegang permanent resident Singapura berhasil menarik tambahan 2.935 wisatawan ke Kepulauan Riau. Ansar optimistis perluasan kebijakan ini dapat meningkatkan angka kunjungan lebih signifikan.
Kegiatan penyambutan wisman pertama tahun 2025 di Pelabuhan Bandar Bentan Telani berlangsung meriah. Wisatawan disambut dengan tari tradisional Melayu, pemasangan Tanjak khas Melayu, serta pemberian cenderamata bertema Wonderful Indonesia. Fritz Jaeger, seorang wisatawan asal Amerika Serikat yang tinggal di Singapura, merasa tersanjung dengan sambutan tersebut.
“Saya sangat terkejut dan bahagia bisa datang ke Indonesia di awal tahun ini, khususnya ke Bintan,” ujarnya. Fritz, yang datang bersama istri dan dua anaknya, memiliki hubungan emosional dengan Indonesia karena menikah di Bali beberapa tahun lalu.
Selain Wamenpar, kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Bintan, Roby Kurniawan; Wakil Bupati Bintan, Ahdi Muqsith; Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti; serta pejabat dari Kementerian Pariwisata, termasuk Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto.
Dengan berbagai strategi dan dukungan kebijakan, sektor pariwisata di Kepulauan Riau diharapkan menjadi salah satu motor penggerak utama pencapaian target nasional. Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa pariwisata berkualitas dan berkelanjutan harus menjadi fokus utama.
Optimisme ini juga didukung oleh data positif pascapandemi, seperti peningkatan jumlah kunjungan wisman dan kebijakan yang mempermudah akses wisatawan ke Indonesia. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata, target 14 juta hingga 16 juta kunjungan wisman di tahun 2025 diyakini bukan sekadar harapan, tetapi sebuah pencapaian yang realistis.