KabarMalaysia.com – KUALA LUMPUR, Pada Hari Minggu, (24/11/2024), Google mengapresiasi langkah Malaysia dalam membangun infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Pujian ini datang bersamaan dengan pengumuman investasi besar-besaran senilai USD2 miliar (MYR9,4 miliar) oleh raksasa teknologi tersebut, termasuk pengembangan pusat data dan wilayah Google Cloud pertama di Malaysia.
Karan Bhatia, Wakil Presiden Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google, mengatakan pada KTT APEC di Peru bahwa pendekatan Malaysia yang terorganisasi dan berorientasi masa depan adalah alasan utama investasi ini. “Pendekatan holistik Malaysia dalam membangun ekosistem AI sangat menginspirasi,” ujarnya.
Pada Mei 2024, Google secara resmi mengumumkan rencananya untuk mendirikan pusat data pertama di Malaysia.
Proyek ini bertujuan memenuhi permintaan layanan cloud lokal dan global yang terus meningkat, sembari menyediakan program literasi AI untuk pelajar dan pendidik.
Investasi tersebut diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi lebih dari USD3,2 miliar dan menciptakan 26.500 lapangan pekerjaan baru pada 2030. Langkah ini memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat teknologi di kawasan Asia Tenggara.
Tidak hanya Google, Microsoft juga memuji langkah strategis Malaysia. Zia Mansoor, Wakil Presiden untuk Data dan AI Microsoft, menyoroti Peta Jalan Kecerdasan Buatan Nasional Malaysia sebagai salah satu rencana yang paling komprehensif.
“Peta jalan ini mencakup segala aspek, mulai dari infrastruktur hingga pelatihan keterampilan masyarakat dalam teknologi AI,” katanya dalam APEC CEO Summit di Peru.
Peta jalan tersebut juga mengarahkan pembangunan pusat keunggulan AI di pemerintahan, memungkinkan adopsi teknologi AI di berbagai institusi pemerintah. Mansoor menyebut ini sebagai langkah penting untuk memastikan pemerintah dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal demi kepentingan publik.
Pada 15 November, Perdana Menteri Anwar Ibrahim bertemu dengan perwakilan Google di Peru untuk membahas langkah-langkah strategis terkait pusat data dan pengembangan AI.
Dalam diskusi tersebut, Anwar menekankan pentingnya memperkuat ekosistem AI melalui regulasi yang ketat guna mencegah kebocoran data dan penyalahgunaan teknologi.
“Kita perlu memastikan kebijakan yang responsif terhadap perkembangan industri, sekaligus menjaga keamanan data di tengah kemajuan teknologi,” tegasnya. Ia juga menegaskan bahwa Malaysia siap menyelaraskan kebijakannya untuk menarik investasi bernilai tinggi di sektor teknologi.
Pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar telah mengambil langkah proaktif dalam mengembangkan teknologi AI. Pendekatan multi-cabang diterapkan untuk menarik lebih banyak investor, sekaligus mempersiapkan tenaga kerja lokal agar dapat bersaing dalam ekonomi berbasis teknologi.
Program literasi AI, yang menjadi bagian dari investasi Google, dirancang untuk melibatkan pelajar dan pendidik dalam menguasai teknologi mutakhir ini. Selain itu, inisiatif ini diproyeksikan meningkatkan daya saing Malaysia dalam industri global, memperkuat posisinya sebagai destinasi utama bagi investor teknologi.
Kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft mencerminkan komitmen Malaysia untuk menjadi pusat teknologi di Asia.
Selain dampak ekonomi langsung, investasi ini juga diharapkan menciptakan inovasi di sektor pendidikan, pemerintahan, dan layanan publik melalui penerapan teknologi AI.
Sebagai tambahan, pembangunan pusat data akan memungkinkan Malaysia menjadi penyedia layanan cloud strategis di kawasan, mendukung kebutuhan data dan teknologi dari
Investasi Google senilai USD2 miliar tidak hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan perusahaan teknologi global dengan Malaysia, tetapi juga menandai langkah maju bagi negara tersebut dalam membangun infrastruktur AI kelas dunia.
Dengan peta jalan yang komprehensif dan dukungan kebijakan pemerintah, Malaysia menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang dari revolusi teknologi ini.
Langkah ini juga menjadi pesan kuat kepada dunia bahwa Malaysia tidak hanya ingin menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemain aktif dalam pengembangan ekosistem teknologi global.