KabarMalaysia.com – KUALA LUMPUR, Malaysia secara resmi meluncurkan Kantor AI Nasional (National AI Office/NAIO), Pada Hari Kamis (12/12/2024) di Kuala Lumpur.
Langkah ini menandai komitmen negara untuk menjadi pusat kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Tenggara.
NAIO merupakan inisiatif strategis di bawah Kementerian Digital Malaysia yang bertujuan memimpin transformasi digital dan memperkuat posisi Malaysia dalam persaingan global di sektor AI.
Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo, menyatakan bahwa NAIO didirikan untuk mendorong inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan penerapan AI dalam berbagai aspek kehidupan.
“NAIO akan menjadi motor penggerak penelitian, pengadopsian, dan komersialisasi AI untuk mendukung ekonomi digital serta meningkatkan layanan publik.
Kami ingin memastikan AI dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Gobind dalam pidatonya.
NAIO akan berperan sebagai lembaga pusat yang merumuskan kebijakan strategis untuk mendorong pengembangan teknologi AI. Fokus utamanya mencakup:
– Inovasi Teknologi: Memfasilitasi penelitian dan pengembangan (R&D) AI.
– Kolaborasi Lintas Sektor: Menghubungkan sektor publik, swasta, dan akademisi untuk menciptakan solusi berbasis AI.
– Peningkatan Layanan Publik: Mengintegrasikan AI dalam tata kelola pemerintahan dan layanan masyarakat.
– Pembangunan Berkelanjutan: Menggunakan AI untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.
Menurut Gobind, teknologi AI akan membantu berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan penanggulangan bencana.
“Bayangkan AI yang membantu petani meningkatkan hasil panen, nelayan menentukan lokasi terbaik untuk menangkap ikan, atau pemerintah daerah mendeteksi bencana alam sebelum terjadi. Ini adalah transformasi yang ingin kami wujudkan,” tambahnya.
Malaysia telah menarik perhatian investor global dengan pertumbuhan pesat di sektor teknologi tinggi.
Menurut Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA), investasi senilai 71,1 miliar ringgit (sekitar Rp255 triliun) telah tercatat di sektor informasi dan komunikasi dalam sembilan bulan pertama tahun 2024. Investasi ini mencakup proyek berbasis data, cloud computing, dan pengembangan AI.
Langkah ini menjadikan Malaysia sebagai salah satu destinasi investasi teknologi teratas di kawasan Asia Tenggara.
Proyek-proyek ini diproyeksikan menciptakan lapangan kerja baru sekaligus memperkuat infrastruktur digital negara.
Salah satu prioritas NAIO adalah memastikan teknologi AI dapat diakses oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial.
“AI bukan hanya untuk perusahaan besar atau kota metropolitan. Kami ingin manfaat AI dirasakan hingga ke desa-desa terpencil,” jelas Gobind.
Dalam hal ini, NAIO akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi kebutuhan lokal dan menciptakan solusi berbasis AI yang relevan.
Pendekatan inklusif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di seluruh penjuru Malaysia.
Dengan peluncuran NAIO, Malaysia menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam ekosistem AI regional.
Negara ini tidak hanya berambisi menjadi pemimpin teknologi di Asia Tenggara, tetapi juga berkontribusi pada agenda global dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami percaya bahwa teknologi AI adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan NAIO, Malaysia siap mengambil peran sebagai penggerak utama transformasi digital global,” tutup Gobind.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Malaysia di panggung internasional sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakatnya.