KABARMALAYSIA.COM – Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook menyatakan bahwa lalu lintas penumpang udara Malaysia pada tahun 2025 diperkirakan akan melampaui tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Dalam konferensi pers di Putrajaya, Loke menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kapasitas kursi, meningkatnya permintaan perjalanan internasional, serta kenaikan pendapatan rumah tangga secara keseluruhan.
“Untuk tahun 2025, sektor penerbangan Malaysia diperkirakan akan mencatat pertumbuhan signifikan. Mavcom memproyeksikan lalu lintas penumpang udara Malaysia mencapai antara 105,8 juta hingga 112,9 juta penumpang,” ujarnya merujuk pada Komisi Penerbangan Malaysia (Mavcom).
“Pertumbuhan jumlah penumpang udara pada 2025 diperkirakan akan melampaui rekor sebelumnya sebesar 109,3 juta penumpang yang dicapai pada 2019, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 8,4 persen hingga 15,6 persen,” tambahnya.
Loke juga menyebutkan bahwa maskapai penerbangan diperkirakan akan meningkatkan kapasitas hingga 15,8 persen pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini didorong oleh lonjakan signifikan dalam perjalanan domestik yang diproyeksikan tumbuh sebesar 21,1 persen secara tahunan,” jelasnya.
Tiga wilayah teratas yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kapasitas kursi dari Malaysia adalah Afrika, Eropa, dan Asia Selatan.
Namun, Loke menyoroti bahwa rantai pasok masih menjadi tantangan utama bagi industri penerbangan, dipengaruhi oleh pandemi yang menyebabkan keterlambatan produksi pesawat, kelangkaan komponen, dan gangguan logistik global.
“Meskipun menghadapi tantangan tersebut, maskapai Malaysia secara proaktif mengatasi masalah ini dengan meninjau ulang struktur biaya, mengoptimalkan jadwal perawatan, merundingkan ulang kontrak pemasok, dan mengurangi pengeluaran operasional,” ungkapnya.
Mavcom juga memperkirakan volume kargo udara pada 2025 akan meningkat sebesar 4,5 persen hingga 8,5 persen secara tahunan, didukung oleh pemulihan ekonomi dan perkembangan berkelanjutan di sektor e-commerce.
Pada tahun lalu, lalu lintas penumpang udara Malaysia meningkat sebesar 14,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai total 97,1 juta penumpang, sesuai dengan proyeksi Mavcom yang berkisar antara 95,4 juta hingga 97,6 juta penumpang.
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk peningkatan kapasitas kursi oleh maskapai, kebijakan bebas visa bagi wisatawan dari Tiongkok dan India, serta peningkatan konektivitas ke destinasi utama seperti Tiongkok, India, Indonesia, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara Teluk.
Tahun lalu juga mencatat peluncuran rute baru oleh maskapai penerbangan, termasuk ke Kazakhstan dan Kenya.
Ketika ditanya apakah dirinya merasa “puas atau sangat puas” dengan kinerja tersebut, Loke menyatakan berada di posisi tengah karena “masih banyak yang perlu dilakukan”.