KABARMALAYSIA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada November 2024 terdapat 749.826 perjalanan wisatawan nasional (wisnas). Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,57% secara bulanan dan 13,74% secara tahunan. Secara kumulatif, dari Januari hingga November 2024, jumlah perjalanan wisnas mencapai 8.132.740 perjalanan, meningkat 18,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebutkan bahwa angka ini merupakan capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Jumlah perjalanan wisnas hingga November 2024 merupakan capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” kata Pudji Ismartini dalam konferensi pers pada Kamis (2/1/2025).
Malaysia menjadi tujuan utama wisatawan nasional dengan 212.150 perjalanan pada November 2024. Posisi berikutnya ditempati oleh Arab Saudi dengan 127.380 perjalanan dan Singapura dengan 103.950 perjalanan. Pudji menambahkan bahwa jumlah perjalanan ke Arab Saudi dan Singapura mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, wisatawan nasional juga melakukan perjalanan ke:
- Thailand: 44.560 perjalanan
- Tiongkok: 44.160 perjalanan
- Jepang: 30.350 perjalanan
- Kamboja: 25.070 perjalanan
- Timor Leste: 24.280 perjalanan
- Korea Selatan: 16.440 perjalanan
- Australia: 13.330 perjalanan
- Negara lainnya: 108.200 perjalanan
Di sisi lain, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada November 2024 mencapai 80,6 juta perjalanan, sedikit lebih rendah dibandingkan Oktober yang mencatatkan 81 juta perjalanan. Menurut Pudji, penurunan ini disebabkan oleh musim low season karena jumlah acara atau festival yang lebih sedikit pada November.
“Secara historis jumlah perjalanan wisnus memang lebih rendah atau low season, salah satu penyebabnya adalah jumlah event atau festival pada November tidak sebanyak bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.
Namun, dibandingkan November 2023, perjalanan wisnus mengalami kenaikan signifikan sebesar 33,63%. Secara kumulatif, dari Januari hingga November 2024, jumlah perjalanan wisnus mencapai 919.999.141 perjalanan.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menjelaskan bahwa hasil Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Pra Rakornas Pariwisata) 2024 akan menjadi landasan penting bagi transformasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Acara ini, yang berlangsung di Hotel Pullman Central Park Jakarta pada 4 Desember 2024, dihadiri oleh 800 peserta, terdiri dari 200 peserta luring dan 600 daring. Para peserta berasal dari lintas kementerian/lembaga, pejabat eselon I dan II Kementerian Pariwisata, serta berbagai pemangku kepentingan.
“Forum ini mengangkat tema ‘Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas’ untuk menyatukan visi menuju Indonesia Emas 2045, menjadikan Indonesia sebagai negara yang tangguh, mandiri, dan inklusif,” kata Menpar Widiyanti.
Menurut Menpar Widiyanti, ada tiga hal penting yang menjadi fokus dalam forum ini. Pertama, penyusunan program strategis pembangunan pariwisata 2025. Kedua, penetapan prioritas utama untuk mendukung proyek unggulan dan solusi cepat (quick wins), seperti program Bangga Berwisata di Indonesia, Tourism 5.0, penerapan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Ketiga, penguatan sinergi dan kolaborasi antar sektor guna mempercepat tercapainya tujuan bersama.
Sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Target pada 2025 mencakup rasio PDB Pariwisata sebesar 4,6%, devisa pariwisata sebesar 22,1-25,2 miliar dolar AS, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 17-19 juta kunjungan, pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,08 miliar pergerakan, dan penciptaan 25,8 juta lapangan kerja di sektor pariwisata.
Widiyanti menegaskan pentingnya transformasi pembangunan pariwisata yang berfokus pada kualitas dan keberlanjutan. “Pariwisata bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga dampak positif yang ditinggalkannya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas layanan dan produk pariwisata akan menciptakan pengalaman wisata bernilai tinggi, meningkatkan daya saing global, dan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi unggulan. Selain itu, pariwisata yang berkelanjutan harus memastikan kelestarian lingkungan, budaya, dan kesejahteraan masyarakat, serta memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Untuk mencapai tujuan ini, kolaborasi aktif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting. Widiyanti menekankan bahwa kebijakan pendukung, alokasi anggaran yang memadai, serta koordinasi antar lembaga pemerintah menjadi kunci keberhasilan.
“Dengan semangat kebersamaan, kita wujudkan pembangunan pariwisata yang memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pra Rakornas ini juga menjadi wadah untuk menyerap aspirasi lintas sektor, mengidentifikasi permasalahan, serta merancang solusi dan kebijakan yang sinkron. Dengan langkah-langkah konkret, sektor pariwisata Indonesia diharapkan terus berkembang menjadi motor penggerak ekonomi nasional yang berkelanjutan.