KabarMalaysia.com — Sebanyak 2.194 orang warga di Kedah, Malaysia dilaporkan mengungsi akibat banjir. Selain Kedah, dua negara bagian Malaysia juga turut direlokasi yakni Penang dan Perlis.
Meningkatnya korban banjir di tiga negara bagian tersebut membuka pusat bantuannya sebagai respons terhadap warga yang terkena dampak banjir. Di Kedah dilaporkan sekira pukul 08.00 jumlah korban banjir mencapai 2.194 orang, naik dari 675 orang yang dilaporkan pada pukul 17.00 kemarin.
Direktur Departemen Kesejahteraan Sosial Negara Datuk Zulkhairi Zainol Abidin merinci para korban terdampak banjir. Sebanyak 338 kepala keluarga di enam kabupaten – Kubang Pasu, Pendang, Kulim, Pokok Sena, Kuala Muda dan Kota Setar, telah dipindahkan ke 11 pusat bantuan.
“Di Wilayah Pokok Sena merupakan yang paling parah dampak banjirnya, dengan 1.000 korban dari 173 keluarga direlokasi ke dua pusat yang baru dibuka kemarin. Di Penang, 678 korban dari 43 keluarga telah dipindahkan ke pusat bantuan yang juga dibuka kemarin,” ungkpanya.
Kubang Pasu mencatat 301 korban dari 99 keluarga di tiga pusat bantuan yang beroperasi sejak Senin lalu, sedangkan Kulim melihat 108 korban dari 34 keluarga ditempatkan di tiga pusat bantuan yang dibuka kemarin,” ujarnya dalam keterangannya hari ini.
Lanjut Datuk Zulkhairi melaporkan, distrik Kuala Muda, 54 korban dari 23 keluarga telah ditempatkan di pusat bantuan, sementara di Kota Setar, 53 korban dari 16 keluarga ditempatkan di pusat bantuan yang baru dibuka.
Berdasarkan situs Infobanjir Departemen Drainase dan Irigasi (DID), delapan sungai di Kedah telah melampaui tingkat bahaya: Sungai Padang Terap di Kepala Batas, Sungai Bata di Kampung Bata, Sungai Laka di Kampung Padang Pasir (Kubang Pasu), Sungai Anak Bukit di Taman Aman dan Jambatan TAR (Kota Setar), Sungai Titi Kerbau di Kubur Panjang (Pendang), Sungai Perik di Kampung Perik (Padang Terap), dan Sungai Gurun di Kampung Perupok (Yan).
Selain itu, empat sungai berada pada tingkat peringatan: Sungai Sedim di Kampung Sedim, Sungai Ketil di Kuala Pegang (Baling), Sungai Sari di Pabrik Gula Padang Terap (Padang Terap) dan Sungai Kedah di Jembatan Jalan Raya (Kota Setar).
Di Penang, jumlah korban meningkat menjadi 635 orang pada pagi ini, dengan 11 pusat bantuan yang beroperasi, naik dari 236 korban di tujuh pusat bantuan yang dilaporkan kemarin.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Sipil Penang (APM) mengatakan orang-orang tersebut, dari 173 keluarga, kini berada di pusat bantuan di distrik Seberang Perai Utara (SPU), Seberang Perai Tengah (SPT), dan Seberang Perai Selatan (SPS).
Distrik SPU memiliki jumlah korban terbanyak, dengan 401 jiwa dari 103 keluarga yang tinggal di empat pusat, yaitu Sekolah Kebangsaan (SK) Padang Menora, SK Lahar Yooi, Sekolah Agama Rakyat Nyior Sebatang, dan Pusat Pemukiman Banjir Labuh Banting.
Ia menambahkan, di wilayah SPT telah dibuka lima pusat bantuan yang mampu menampung 168 korban dari 46 keluarga. Pusat-pusat tersebut antara lain Sekolah Rendah Islam Maahad At Tarbiah Guar Jering, Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Permatang Pasir, SMK Permatang Rawa, SK Seri Penanti, dan Balai Komunitas Bukit Teh.
Di wilayah SPS, 66 korban dari 24 keluarga ditampung di Dewan MPKK Sanglang dan Dewan Serbaguna Sungai Bakap.
Hingga pukul 08.00 hari ini, sebagian wilayah di Penang masih mengalami hujan lebat dan angin kencang.
Di Perlis, tadi malam dibuka dua pusat bantuan di SK Arau dan SK Sena untuk menampung 41 korban dari 13 keluarga.
Direktur Perlis APM Letkol (PA) Mohd Izaimi Md Daud melaporkan, akibat hujan berkepanjangan yang mulai sekitar pukul 18.00 kemarin, 33 orang dari sembilan keluarga dievakuasi ke balai SK Arau yang resmi dibuka pada pukul 23.55. Pusat SK Sena yang dibuka pada pukul 22.50 menampung delapan korban dari empat keluarga.
Menurut situs DID Infobanjir, Sungai Gial di Arau mencatat ketinggian air 9,16 meter (m), melebihi tingkat peringatan, sedangkan Sungai Arau memiliki ketinggian air 21,57 m, melebihi tingkat kewaspadaan hingga pukul 08.00 hari ini. (Sumber/Bernama)