KabarMalaysia.com – Johor Bahru, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru mengadakan pertemuan strategis dengan 22 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Negeri Johor (Ahli Dewan Undangan Negeri/ADUN).
Pada Hari Kamis (14/11/2024), untuk memaparkan visi-misi pemerintahan baru Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Acara ini berlangsung di kantor KJRI Johor Bahru dan bertujuan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dengan Negeri Johor.
Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S Widiyanto, menjelaskan visi pemerintahan baru bertajuk “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” yang ditopang oleh delapan misi utama atau Asta Cita.
Ia juga memaparkan 17 program prioritas nasional dan delapan hasil cepat yang menjadi target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Konjen Sigit menyoroti kesesuaian antara visi-misi Indonesia dengan Agenda Maju Johor 2030, terutama dalam empat bidang kerja sama strategis: peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan infrastruktur, hubungan budaya, dan pariwisata. “Kesesuaian visi-misi ini merupakan dasar kokoh untuk meningkatkan kolaborasi bilateral di masa depan,” ujar Sigit.
Konjen juga menekankan kedekatan hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Sultan Johor, Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Hubungan ini, menurutnya, menjadi modal besar dalam mempererat kerja sama kedua negara.
Sigit mencontohkan beberapa inisiatif yang berpotensi direalisasikan dalam waktu dekat, seperti pembukaan jalur kapal Roll On Roll Off Batam–Johor, pemberian keistimewaan wisata lintas batas, serta peningkatan kapasitas SDM melalui program pelatihan dan pertukaran budaya.
Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi KJRI Johor Bahru untuk memperkenalkan KSATRIA, platform layanan daring berbasis WhatsApp yang dikembangkan untuk memberikan pelindungan dan penanganan permasalahan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia.
“Melalui KSATRIA, anggota DPR Negeri Johor dapat menyampaikan permasalahan WNI di daerah pemilihannya langsung kepada KJRI untuk segera ditangani,” jelas Sigit.
Sejak diluncurkan pada April 2023, KSATRIA telah menangani 2.229 pengaduan dengan tingkat penyelesaian mencapai 90 persen.
Wakil Ketua Parlemen Negeri Johor, Datuk Haji Samsolbari bin Jamali, bersama dua menteri negeri—Exco Belia dan Sukan, Pembangunan Usahawan dan Koperasi Mohd Hairi, serta Exco Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Khairin-Nisa—mengapresiasi upaya KJRI dalam mendukung peningkatan kerja sama lintas sektor.
Samsolbari menyatakan bahwa program seperti KSATRIA tidak hanya membantu pelindungan WNI, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan yang harmonis dengan Malaysia.
“Layanan ini inovatif dan mampu menjembatani permasalahan yang dihadapi pekerja migran di Johor,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, KJRI Johor Bahru berkomitmen memfasilitasi berbagai inisiatif kerja sama. Beberapa langkah konkret yang disarankan meliputi:
1. Pengembangan Infrastruktur: Optimalisasi jalur perdagangan dan transportasi antara Batam dan Johor.
2. Penguatan SDM: Pelatihan tenaga kerja Indonesia di sektor formal maupun informal yang sesuai dengan kebutuhan pasar Malaysia.
3. Promosi Budaya dan Pariwisata: Pengadaan acara budaya bersama untuk mempererat hubungan masyarakat kedua negara.
4. Kolaborasi Lintas Pemerintahan: Sinergi antara program nasional Indonesia dengan Agenda Maju Johor 2030 untuk mendukung pembangunan yang inklusif.
Konjen Sigit berharap pertemuan ini dapat menjadi tonggak baru dalam hubungan RI-Malaysia, khususnya dengan Negeri Johor.
“Kami percaya bahwa kolaborasi yang berbasis visi bersama akan menciptakan manfaat yang luas bagi masyarakat kedua negara,” ungkapnya.
Dengan sinergi yang terus diperkuat, hubungan bilateral Indonesia dan Johor tidak hanya mendukung kepentingan ekonomi dan diplomatik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif bagi WNI yang bermukim dan bekerja di Johor.
Melalui inovasi seperti KSATRIA dan program kerja sama lainnya, Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra yang andal dan saling mendukung di kawasan Asia Tenggara.