KabarMalaysia.com – SEPANG, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, tiba kembali di Malaysia pada Rabu (20/11/2024) setelah menyelesaikan kunjungan diplomasi strategis selama 11 hari ke Mesir, Arab Saudi, Peru, dan Brasil.
Pesawat yang membawa Anwar mendarat di Kompleks Bunga Raya, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), pada pukul 11.40 waktu setempat.
Kehadiran Perdana Menteri disambut oleh Sekretaris Politik Senior Datuk Seri Shamsul Iskandar Md Akin serta sejumlah pendukung dan pejabat pemerintahan lainnya.
Lawatan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, menggalang dukungan untuk isu global, serta menjajaki peluang investasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Malaysia.
Selama lawatannya, Anwar memimpin delegasi Malaysia dalam berbagai agenda penting, termasuk Pekan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-31 di Peru dan KTT G20 di Brasil.
Kehadiran Perdana Menteri pada forum internasional ini menunjukkan tekad Malaysia untuk terus berperan aktif dalam percaturan ekonomi global.
Di Peru, Anwar mendapat penghargaan Ordo Matahari Peru (El Sol del Peru), penghormatan tertinggi dari Pemerintah Peru yang biasanya diberikan kepada kepala negara atau pemerintahan.
Penganugerahan ini menjadi pengakuan atas komitmen Malaysia dalam memperkuat hubungan bilateral dan kontribusi Perdana Menteri terhadap diplomasi internasional.
Sementara itu, di Brasil, Anwar bertemu dengan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, di mana keduanya membahas kerja sama strategis di berbagai bidang.
Anwar juga mengundang Brasil untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur pada 2025, ketika Malaysia menjadi ketua ASEAN.
Pada KTT Luar Biasa Arab dan Islam yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Anwar menyerukan masyarakat internasional untuk mencapai konsensus terkait penangguhan atau pengusiran Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia juga memperkuat posisi Malaysia yang secara tegas menolak pengakuan diplomatik terhadap Israel.
“Malaysia akan terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan mengutuk kekejaman Israel,” tegas Anwar dalam pidatonya.
Pendirian ini mempertegas posisi Malaysia sebagai negara yang konsisten mendukung hak-hak Palestina di tingkat global.
Selain fokus pada isu geopolitik, kunjungan ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan diplomasi pembangunan berkelanjutan.
Dalam berbagai pertemuan bilateral, Anwar menegaskan komitmen Malaysia untuk mendorong investasi hijau, memperkuat perdagangan, serta menjalin kemitraan strategis di bidang teknologi dan energi terbarukan.
“Malaysia ingin menjadi bagian dari solusi global, khususnya dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Anwar saat berbicara di salah satu sesi KTT G20 di Brasil.
Sebagai tuan rumah ASEAN pada 2025, Malaysia memanfaatkan lawatan ini untuk menjalin dukungan terhadap visi regionalnya.
Anwar secara aktif mengundang para pemimpin dunia untuk berkolaborasi dalam berbagai inisiatif ASEAN, termasuk penguatan konektivitas ekonomi dan penanganan isu-isu lintas batas seperti perubahan iklim dan migrasi.
Lawatan Perdana Menteri selama 11 hari ini menunjukkan pendekatan diplomasi proaktif Malaysia dalam menggalang dukungan internasional, baik untuk isu nasional seperti pertumbuhan ekonomi maupun isu global seperti keadilan Palestina.
Keberhasilan dalam menarik perhatian dunia terhadap inisiatif-inisiatif ini menjadi landasan penting bagi Malaysia untuk melangkah lebih jauh di kancah internasional.
Kepulangan Anwar ke Malaysia juga disertai harapan besar dari rakyat akan implementasi hasil-hasil positif dari kunjungan tersebut.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim diharapkan dapat terus memainkan peran signifikan sebagai negara yang maju dan berdaya saing di tingkat global.