KabarMalaysia.com – Beijing, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu di Balai Besar Rakyat, Beijing, pada Kamis (07/11/2024), untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Keduanya sepakat meneruskan proyek unggulan dalam kerangka “Belt and Road Initiative” dan memperdalam sinergi strategi pembangunan kedua negara.
Presiden Xi Jinping menekankan pentingnya kemitraan strategis dan saling dukung dalam isu-isu regional, termasuk ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan energi baru.
PM Anwar Ibrahim juga menegaskan komitmen Malaysia untuk memperdalam hubungan di berbagai sektor, mulai dari teknologi hingga pendidikan.
Kedua pemimpin menyoroti peran penting Malaysia dan China sebagai negara berkembang di Asia, serta komitmen mereka terhadap perdamaian dan stabilitas regional.
Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping juga mengungkapkan dukungan terhadap keketuaan Malaysia di ASEAN pada 2025.
Kerja sama ini melanjutkan kesepakatan penting yang dicapai dalam kunjungan PM Anwar Ibrahim pada Mei 2023, yang menyoroti keinginan kedua negara untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama.
Sejak kunjungan tersebut, China dan Malaysia telah memperkuat interaksi di berbagai tingkatan dan sektor, membawa manfaat bagi rakyat kedua negara.
Presiden Xi Jinping menggarisbawahi bahwa Malaysia dipersilakan untuk memanfaatkan platform China International Import Expo (CIIE) guna mempromosikan produk unggulannya di pasar Tiongkok.
Selain itu, Xi Jinping juga mendorong pengembangan hubungan di bidang pendidikan, pariwisata, budaya, serta pertukaran antar masyarakat untuk memperdalam kerja sama.
Xi Jinping juga mengapresiasi Malaysia yang terus mempertahankan otonomi dan jalan pembangunan sesuai dengan kondisinya, serta mendukung Malaysia dalam menjaga kepentingan utamanya.
Selain fokus pada kerja sama bilateral, Presiden Xi Jinping menekankan pentingnya kerja sama internasional dan regional, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Xi Jinping menyebutkan bahwa dunia saat ini sedang mengalami turbulensi, dan China-Malaysia harus memperkuat komunikasi serta melawan proteksionisme. Kerja sama ini, menurut Xi Jinping, penting untuk mempromosikan liberalisasi perdagangan dan investasi, yang dapat memperkuat stabilitas kawasan.
PM Anwar Ibrahim menambahkan, Malaysia dan China berbagi pandangan yang sama terkait isu-isu internasional dan regional. Anwar Ibrahim juga menggarisbawahi komitmen Malaysia dalam bekerja sama dengan China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta mendukung perkembangan ekonomi digital.
Pada kesempatan tersebut, Xi Jinping menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Malaysia sebagai Ketua ASEAN pada 2025. Xi Jinping menyebutkan bahwa China akan bekerja sama erat dengan Malaysia untuk menjaga sentralitas ASEAN dan mendukung otonomi strategis kawasan Asia Tenggara.
Dengan posisi penting Malaysia di ASEAN, PM Anwar Ibrahim berharap kerjasama China dan ASEAN dapat semakin erat, terutama dalam mengatasi tantangan geopolitik di kawasan dan memastikan kesejahteraan rakyat di negara-negara Asia Tenggara.
Selain topik-topik besar seperti perdagangan dan politik, pertemuan ini juga menyinggung isu-isu penting lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan kerja sama teknologi.
PM Anwar Ibrahim memuji pencapaian China dalam mengentaskan kemiskinan dan berharap dapat belajar dari pengalaman tersebut untuk diterapkan di Malaysia. Anwar Ibrahim juga mendorong pengembangan teknologi informasi serta kerja sama dalam bidang energi baru.
Baik Presiden Xi Jinping maupun PM Anwar Ibrahim menekankan bahwa hubungan antara China dan Malaysia lebih dari sekadar hubungan politik dan ekonomi, tetapi juga melibatkan pertukaran sosial dan budaya yang mendalam.
Dengan demikian, kedua negara sepakat untuk terus memperkuat pertukaran masyarakat yang akan membangun hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan.
Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam hubungan China-Malaysia, dengan fokus pada peningkatan kualitas kerja sama di berbagai sektor.
Kedua pemimpin optimis bahwa sinergi antara kedua negara akan terus memperkuat peran mereka di kancah internasional serta membawa manfaat yang lebih besar bagi rakyat masing-masing.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, proyek-proyek unggulan dalam inisiatif Belt and Road akan terus didorong, termasuk peningkatan infrastruktur dan kerja sama teknologi, yang diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia.