KabarMalaysia.com – SEOUL, KOREA SELATAN, Pada Hari Minggu (24/11/2024), Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, memulai kunjungan resmi tiga harinya ke Korea Selatan atas undangan Presiden Yoon Suk Yeol.
Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral dan menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI) ke Malaysia melalui pertemuan dengan para pemimpin chaebol konglomerat besar Korea Selatan.
Dalam pernyataan Duta Besar Malaysia untuk Korea Selatan, Datuk Mohd Zamruni Khalid, kunjungan ini memiliki agenda yang padat, termasuk pertemuan bilateral, forum bisnis, dan diskusi strategis di berbagai sektor.
“Kunjungan ini penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan diplomatik, sekaligus merancang strategi baru bagi pengembangan hubungan jangka panjang kedua negara,” ujar Mohd Zamruni.
Anwar dijadwalkan bertemu para eksekutif dari perusahaan besar Korea Selatan, seperti Samsung, Hyundai, dan LG, yang memainkan peran penting dalam ekonomi global. Forum bisnis yang akan dihadirinya diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 180 perusahaan, menandakan tingginya antusiasme terhadap peluang investasi di Malaysia.
Mohd Zamruni menjelaskan, hingga Oktober 2024, total perdagangan antara Malaysia dan Korea Selatan mencapai MYR91,1 miliar (USD19,8 miliar).
Ekspor Malaysia ke Korea Selatan senilai MYR43,95 miliar (USD9,6 miliar), sementara impor mencapai MYR47,1 miliar (USD10,3 miliar).
“Korea Selatan adalah mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia, sedangkan Malaysia menjadi mitra dagang terbesar kesebelas bagi Korea Selatan,” tambahnya.
Malaysia dan Korea Selatan juga mencatat total investasi senilai MYR61 miliar dengan 616 proyek yang tersebar di berbagai sektor, seperti manufaktur, energi, dan teknologi.
Di Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Anwar akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon untuk membahas berbagai isu strategis. Agenda meliputi:
1. Kerja Sama Ekonomi: Perdagangan, investasi, dan penguatan rantai pasokan.
2. Infrastruktur dan Energi: Transisi energi bersih, termasuk teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage).
3. Pangan dan Pertanian: Inisiatif untuk memastikan ketahanan pangan di Asia Tenggara.
4. Hubungan Antarmanusia: Pendidikan, pertukaran budaya, dan pariwisata.
Sebagai hasil dari diskusi ini, kedua pemimpin dijadwalkan menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU), salah satunya berfokus pada kolaborasi di sektor pendidikan tinggi dan teknologi ramah lingkungan.
Dalam agenda lainnya, Anwar akan menyampaikan kuliah umum bertajuk “Mitra Strategis di Dunia yang Kompleks: Malaysia, Korea, dan Masa Depan Asia” di Universitas Nasional Seoul (SNU).
Kuliah ini akan menyoroti peran kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan serta membangun ekosistem ekonomi yang inklusif di tengah persaingan global.
Anwar juga dijadwalkan bertemu masyarakat Malaysia yang tinggal dan bekerja di Korea Selatan. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara pemerintah dan diaspora, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga Malaysia di Korea Selatan untuk berdialog langsung dengan perdana menteri.
Dalam wawancara eksklusif dengan Chosun Ilbo dan *Chosun TV, Anwar akan membahas hubungan bilateral, perdagangan, serta kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada 2025. Hal ini menjadi peluang penting bagi Malaysia untuk menegaskan komitmennya dalam meningkatkan peran ASEAN di dunia internasional.
Sebagai bagian dari program kunjungan, Anwar juga dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin masyarakat Muslim setempat, termasuk perwakilan dari Federasi Muslim Korea (KMF).
Dalam pertemuan ini, Malaysia akan menyumbangkan salinan Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Korea, sebagai simbol persahabatan dan promosi harmoni lintas budaya.
Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak Anwar dilantik pada 24 November 2022, dan terjadi menjelang perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Malaysia-Korea Selatan pada 2025.
Kedua negara telah menjalin hubungan yang erat di berbagai bidang, termasuk teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan.
“Kerja sama strategis antara Malaysia dan Korea Selatan adalah kunci dalam membangun Asia yang lebih stabil, makmur, dan berkelanjutan,” ujar Anwar dalam pernyataan resminya sebelum keberangkatan.
Dengan fokus pada investasi, inovasi, dan inklusi, kunjungan ini diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kedua negara, sekaligus memperkuat posisi Malaysia sebagai mitra strategis di kawasan Asia Timur.