KabarMalaysia.com — Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menyerukan diakhirinya praktik pemberian subsidi tinggi kepada anak-anak terkaya tau anak mampu untuk masuk ke Sekolah Menengah Sains. Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara pada Simposium Nasional 2024, Senin (30/9).
Perdana Menteri Malaysia ini menegaskan, praktik yang menguntungkan mayoritas anak elite menempatkan negara pada situasi yang tidak masuk akal.
“Satu-satunya masalah yang harus kita pikirkan saat ini adalah bagaimana mengevaluasi, persentase anak miskin yang bersekolah di SMP IPA, SMP IPA, Perguruan Tinggi Melayu dibandingkan dengan kelompok yang mewakili kaum elit. Sejauh yang saya pahami, mayoritas menguntungkan kelompok elit. Ini termasuk pegawai negeri sipil senior, pemimpin politik, pengusaha terkenal… mereka semua dikirim ke sekolah-sekolah terbaik yang didanai oleh Pemerintah dengan jumlah yang besar, yang sebenarnya menempatkan kita dalam situasi yang paling tidak masuk akal dan tidak adil,” katanya.
Anwar membeberkan kalau anak orang kaya harus dikirim ke Fakultas Teknik — baik Melayu, Cina, atau Iban — dia harus membayar. Dengan begitu, kekurangannya bisa kita tutupi.
“Jika tidak, subsidi ini akan terus berlanjut. Pendapatan ini akan digunakan untuk membantu masyarakat miskin,” katanya.
Sementara itu, ia menegaskan bahwa Pemerintah harus bersikap adil terhadap kelompok yang membutuhkan termasuk kelompok rentan.
“Bagaimana kita harus melakukannya? Dengan memastikan dana tersalurkan, bagaimana dana bisa disalurkan?. Bentuk kebocoran ini, termasuk anak-anak dari kelas paling mampu hingga SMA Sains, dengan bantuan subsidi yang tinggi ini harus dihentikan,” tutupnya.