KabarMalaysia.com – SARAWAK, Pada Hari Kamis (28/11/2024), Cindy Patricia Yosika, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), menorehkan prestasi internasional dengan memenangkan Travel Grant Award untuk menghadiri 13th Asian Aerosol Conference (AAC) di Borneo Convention Center Kuching (BCCK), Sarawak, Malaysia.
Penghargaan ini diberikan kepada mahasiswa pascasarjana atau profesional muda dari negara berkembang untuk mendukung partisipasi mereka dalam konferensi internasional.
“Hibah ini memberikan dukungan finansial bagi delegasi dari negara berkembang untuk berpartisipasi dalam AAC 2024,” ungkap Cindy, saat diwawancarai di Depok.
Asian Aerosol Conference diselenggarakan oleh Asian Aerosol Research Assembly (AARA), menjadi ajang bergengsi bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang aerosol dan teknologi terkait. Konferensi ini berfokus pada pembahasan hasil penelitian terkini, inovasi teknologi, dan dampak aerosol terhadap kesehatan dan lingkungan.
Keikutsertaan Cindy di ajang ini menunjukkan kemampuan mahasiswa FKM UI bersaing di tingkat global, khususnya dalam penelitian terkait kesehatan lingkungan dan teknologi aerosol.
Cindy berhasil memikat dewan seleksi melalui penelitian berjudul “Efektivitas Filter HEPA dan Filter Masker N95 dalam Menurunkan PM 2.5 di Tempat Pengujian Kendaraan Bermotor.” Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan alat filtrasi dalam menangani aerosol yang terbentuk akibat uji emisi kendaraan bermotor.
“Aerosol bertebaran dalam jumlah tinggi selama uji emisi kendaraan. Jika dibiarkan tanpa filtrasi, partikel berbahaya akan tetap beredar dalam ruangan, meningkatkan risiko kesehatan,” jelas Cindy.
Dalam penelitiannya, Cindy menggunakan kombinasi kipas angin dan filter untuk mengevaluasi efektivitasnya dibandingkan alat air purifier komersial. Hasilnya menunjukkan bahwa solusi ini hampir setara dengan alat komersial, namun dengan biaya lebih terjangkau.
“Kombinasi filter ini memberikan alternatif efisien untuk lingkungan yang memiliki keterbatasan akses pada alat pembersih udara canggih,” tambah Cindy.
Penelitian juga mengungkap pentingnya faktor lingkungan seperti suhu udara dan kelembapan dalam menentukan efektivitas filtrasi. Cindy merekomendasikan penggunaan alat pelindung diri (APD) serta pengaturan jam kerja di tempat berisiko tinggi sebagai langkah tambahan untuk melindungi kesehatan pekerja.
Keberhasilan Cindy di kancah internasional bukan tanpa tantangan. Dalam proses penelitiannya, Cindy harus merancang alat filtrasi secara mandiri dengan keterbatasan sumber daya. Namun, berkat dukungan dari pembimbingnya, Prof. Doni Hikmat Ramdhan, SKM., M.K.K.K., Ph.D., Cindy berhasil menyelesaikan penelitiannya dengan baik.
“Alhamdulillah, saya terpilih untuk memberikan presentasi oral sekaligus mendapatkan Travel Grant Award. Ini menjadi motivasi besar untuk terus melangkah maju,” ujar Cindy penuh semangat.
Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk aktif dalam penelitian dan memanfaatkan peluang di tingkat internasional.
“Keterlibatan mahasiswa dalam ajang seperti AAC memberikan pengalaman berharga dan memperluas wawasan di bidang riset global,” kata Prof. Doni Hikmat Ramdhan.
AAC 2024 juga menjadi platform strategis bagi kolaborasi lintas negara untuk menangani isu kesehatan lingkungan yang semakin kompleks. Penelitian Cindy, yang berfokus pada solusi efisien dan terjangkau, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas udara di berbagai lingkungan kerja.
Prestasi Cindy Patricia Yosika bukan hanya membanggakan Universitas Indonesia, tetapi juga menunjukkan potensi besar mahasiswa Indonesia di panggung internasional. Dengan semangat dan dedikasi seperti yang ditunjukkan Cindy, diharapkan lebih banyak generasi muda Indonesia yang berperan aktif dalam riset dan inovasi global.