KABARMALAYSIA.COM – Megaproyek jalur kereta Jalur Kereta Pesisir Timur (ECRL) di Malaysia, yang dibangun oleh China Communications Construction Company (CCCC), resmi dimulai dengan peletakan rel pertama pada Senin (11/12).
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah juga turut hadir dalam upacara peluncuran peletakan rel yang berlangsung di Kuantan.
Menteri Transportasi Malaysia, Loke Siew Fook, menyanjung proyek ECRL dalam pidatonya, mengatakan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat bagi perekonomian lokal, pemberdayaan masyarakat di pesisir timur Malaysia, serta meningkatkan keterampilan dan transfer teknologi melalui ECRL.
Chairman CCCC, Wang Tongzhou, mengatakan bahwa peletakan rel ini menandai transisi proyek dari konstruksi bawah tanah ke konstruksi di atas tanah. Peralatan peletakan rel canggih dari China juga membantu meningkatkan efisiensi konstruksi jalur kereta tersebut, dengan mesin peletak rel yang mampu memasang rel sepanjang 1,5 kilometer per hari.
“Mesin peletak rel ini diharapkan dapat memasang rel sepanjang 1,5 kilometer per hari,” kata Wang.
Wang berencana untuk terus berinvestasi dalam sumber daya berkualitas guna mempercepat pembangunan proyek ECRL dan memperkuat kerja sama secara menyeluruh dengan Malaysia, sesuai dengan rencana pembangunan Pemerintah Malaysia.
Mereka juga berharap agar proyek ECRL dapat menjadi landmark kerja sama yang langgeng dan bersahabat antara kedua negara.
“Target kami adalah menjadikan proyek ECRL sebagai landmark kerja sama yang langgeng dan bersahabat antara kedua negara,” ujar Wang.
Sebagai proyek infrastruktur utama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (BRI), ECRL akan menghubungkan Pelabuhan Klang, pusat transportasi terbesar di Malaysia, dengan Negara Bagian Kelantan di Malaysia timur laut, melintasi semenanjung Malaysia.