KabarMalaysia.com – Malaysia tengah menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan Palestina dalam upaya pemulihan sektor telekomunikasi di Gaza.
Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, mengungkapkan hal ini setelah bertemu dengan Menteri Ekonomi Palestina, Mohammad al-Amour, di sela kunjungan kerjanya ke Turki, Pada Hari Selasa (05/11/2024)
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai peluang kolaborasi antara kedua negara, di antaranya dalam bidang transformasi digital, pembayaran online, bank digital, dan e-dompet.
Fahmi berharap bahwa kerja sama ini dapat mendukung pemulihan ekonomi Palestina, yang telah mengalami kerugian besar akibat konflik yang berkepanjangan.
Ia juga mencatat bahwa peluang transformasi digital dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem ekonomi Palestina yang saat ini sangat bergantung pada sektor-sektor tradisional.
Salah satu langkah awal yang diusulkan adalah membangun infrastruktur digital yang lebih kokoh, untuk memfasilitasi akses yang lebih luas terhadap layanan perbankan digital dan transaksi online yang lebih aman dan efisien.
Mohammad al-Amour sendiri memberikan apresiasi tinggi kepada rakyat Malaysia atas dukungan yang terus-menerus diberikan kepada Palestina, terutama dalam menghadapi tantangan besar yang ada.
Solidaritas internasional yang diberikan oleh Malaysia dianggap sebagai bentuk kepedulian yang sangat berharga dalam perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan dan pemulihan ekonomi yang stabil.
Kehadiran Fahmi dalam pertemuan tersebut menggambarkan komitmen kuat Malaysia dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat Palestina, terutama dalam bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Fahmi juga memanfaatkan kunjungannya untuk melakukan pertemuan dengan Zehra Zumrut Selcuk, Kepala Pusat Penelitian dan Pelatihan Statistik, Ekonomi, dan Sosial bagi Negara-Negara Islam (SESRIC).
Dalam pertemuan ini, mereka membahas potensi kerja sama pelatihan antara SESRIC dengan lembaga-lembaga Malaysia seperti Institut Penyiaran dan Penerangan Tun Abdul Razak (IPPTAR) dan Akademi MCMC.
Kerja sama pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Palestina, dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan pembangunan sektor teknologi.
Selain itu, kunjungan Fahmi ke Turki juga mencatatkan sejarah penting bagi hubungan antara Malaysia dan negara-negara anggota OKI, khususnya dalam forum COMCEC (Komite Tetap Kerjasama Ekonomi dan Komersial).
Kunjungan ini menandai pertama kalinya dalam 40 tahun seorang Menteri Malaysia hadir dalam pertemuan COMCEC, yang terakhir dihadiri oleh Tengku Razaleigh Hamzah pada tahun 1984.
Dalam forum ini, Fahmi turut mewakili Kumpulan Asia negara-negara OKI bersama perwakilan dari Qatar dan Gambia.
Kehadiran Malaysia di COMCEC kali ini juga diharapkan dapat memperkuat solidaritas ekonomi dan sosial antar negara-negara Islam, yang semakin penting mengingat dinamika global yang terus berkembang.
Fahmi menegaskan bahwa Malaysia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memperkuat ekonomi negara-negara anggota OKI, khususnya dalam memajukan sektor digital dan teknologi.
Dia juga menyoroti pentingnya memperluas kerja sama antar negara anggota OKI dalam bidang ekonomi, agar dapat menciptakan peluang baru bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan dan merata.
Dalam konteks ini, kerja sama dengan Palestina diharapkan menjadi contoh konkret bagaimana negara-negara Muslim dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama, mengingat Palestina membutuhkan dukungan luar biasa untuk memulihkan sektor-sektor yang terdampak oleh konflik.
Dengan mengintegrasikan teknologi digital dan sistem pembayaran online, Fahmi optimis bahwa kolaborasi ini bisa membuka jalan bagi transformasi ekonomi yang lebih inklusif di Palestina, serta memberi peluang baru bagi generasi muda di kawasan tersebut untuk terlibat dalam dunia digital global.