KabarMalaysia.com – JAKARTA, Minggu (24/11/2024), Indonesia dan Malaysia kembali menunjukkan komitmen mereka dalam menggalang dukungan global untuk perjuangan rakyat Palestina.
Sebagai anggota aktif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), kedua negara terus mengukuhkan peran pentingnya dalam diplomasi dan upaya kemanusiaan, menurut Profesor Sudarnoto Abdul Hakim dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sudarnoto, yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, baru-baru ini mengunjungi pengungsi Palestina di Amman, Yordania.
Para pengungsi mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan berkelanjutan dari Indonesia dan Malaysia.
“Penghargaan atas komitmen kedua negara ini sangat besar. Mereka memainkan peran vital dalam memelihara harapan dan memperjuangkan keadilan,”ujarnya.
Di Malaysia, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menonjol sebagai salah satu tokoh vokal dalam memperjuangkan hak-hak Palestina. Dalam berbagai forum internasional, termasuk KTT G20 di Brasil dan Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC di Peru, Anwar menyerukan pengakuan resmi Palestina sebagai negara berdaulat.
Ia juga mendesak pencabutan keanggotaan Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta reformasi besar dalam struktur organisasi internasional itu.
Pada pertemuan puncak luar biasa Liga Arab dan Islam di Riyadh, Anwar menegaskan pentingnya tindakan internasional yang lebih kuat terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel.
Di sisi lain, Presiden Indonesia Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan dukungan untuk Palestina melalui platform internasional.
Pada KTT G20, Prabowo menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan menawarkan pasukan penjaga perdamaian Indonesia untuk mendukung inisiatif PBB.
Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, ia menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap perdamaian global.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Anis Matta, menambahkan bahwa Indonesia berperan aktif dalam KTT OKI-Liga Arab yang baru-baru ini digelar di Arab Saudi.
“Kami bersama Malaysia terus mendorong aksi nyata di tingkat global,” kata Anis.
Menurut Sudarnoto, peran kedua negara dalam mengadvokasi hak-hak Palestina perlu terus diperkuat dengan strategi diplomasi yang lebih tajam.
Salah satu usulan utamanya adalah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa agar segera menindaklanjuti putusan Mahkamah Internasional yang meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hak asasi manusia.
“Kita harus bersatu secara global untuk memastikan Israel bertanggung jawab atas kejahatan dan pelanggarannya,” tegas Sudarnoto.
Ia juga menekankan pentingnya Indonesia dan Malaysia bekerja sama dalam meraih dukungan global untuk mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB.
“Dengan dukungan komunitas internasional, tujuan ini dapat dicapai untuk menciptakan keadilan yang lebih luas bagi rakyat Palestina,” tambahnya.
Sudarnoto menggarisbawahi perlunya koordinasi yang lebih erat antara lembaga filantropi di kedua negara untuk memberikan dampak yang lebih signifikan.
“Upaya bantuan kemanusiaan sebaiknya tidak dilakukan secara terpisah. Kolaborasi lintas negara akan memberikan hasil yang jauh lebih besar,” katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya pemerintah kedua negara mengambil langkah tegas untuk menindak gerakan pro-Zionis dalam masyarakat domestik mereka.
Hal ini, menurutnya, akan memberikan sinyal yang kuat kepada komunitas internasional tentang posisi tegas Indonesia dan Malaysia.
Sudarnoto menekankan perlunya pendekatan diplomatik yang bersinergi untuk mengubah kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Palestina.
“Adalah tugas kita untuk menyelaraskan upaya diplomatik agar AS mengadopsi pendekatan yang lebih manusiawi, yang mendukung perdamaian dan menghentikan dukungan terhadap Israel,”ungkapnya.
Kolaborasi erat antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan bagaimana diplomasi Asia Tenggara dapat berkontribusi pada perdamaian global.
Langkah-langkah strategis, baik di bidang politik maupun kemanusiaan, diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi rakyat Palestina yang selama ini berjuang untuk keadilan dan hak asasi manusia.
Kedua negara tetap berkomitmen memainkan peran sentral mereka, tidak hanya di kawasan tetapi juga di panggung internasional, untuk mendukung Palestina secara menyeluruh.